
APAAJA.NET – Surga adalah tujuan akhir setiap mukmin. Namun, tahukah Anda bahwa ada empat hal di surga yang bahkan lebih mulia daripada surga itu sendiri? Dalam kajian kitab Nashaihul ‘Ibad, Prof. Sholihan membahas bagian ketiga dari Maqalah ke-19, yang menyoroti salah satu dari empat hal tersebut: menjadi tetangga para nabi di surga.
Apa Makna “Bertetangga dengan Para Nabi”?
Menurut penjelasan Prof. Sholihan, istilah “bertetangga” bukan berarti tinggal di sebelah rumah secara fisik seperti di dunia. Ini adalah simbol kedekatan spiritual dan kehormatan posisi di sisi para nabi.
Menjadi tetangga para nabi mencerminkan kemuliaan dan derajat yang tinggi, yang diberikan kepada hamba-hamba Allah yang saleh, ikhlas, dan taat.
Mengapa Lebih Utama dari Surga Itu Sendiri?
Kehormatan berada di sisi para nabi membawa keberkahan luar biasa. Alasannya:
- Mendapat cahaya spiritual dari orang-orang pilihan Allah.
- Merasakan kenikmatan surgawi yang lebih tinggi karena kehadiran mereka.
- Diakui oleh Allah sebagai hamba dengan amal dan keikhlasan luar biasa.
Landasan dari Al-Qur’an dan Hadis
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit dalam teks ceramah, Prof. Sholihan kemungkinan merujuk pada berbagai dalil yang menegaskan keutamaan:
- Kedekatan dengan orang-orang saleh sebagai bentuk anugerah.
- Hadis tentang berkumpulnya seseorang dengan orang yang ia cintai di akhirat.
- Al-Qur’an yang menyebut derajat dan maqam tinggi bagi para nabi dan orang yang mengikuti mereka dengan ikhlas.
Implikasi bagi Kehidupan Seorang Mukmin
Dalam ceramahnya, Prof. Sholihan mengajak umat Islam untuk:
- Meningkatkan kualitas ibadah dan amal saleh.
- Tidak cukup hanya masuk surga, tapi berambisi meraih derajat tertinggi.
- Menjaga keikhlasan dan kesadaran spiritual agar amal tidak sia-sia.
Ikhtiar Menuju Keutamaan Ini
Untuk mencapai kedekatan dengan para nabi, Prof. Sholihan menyarankan:
- Memperdalam ilmu agama dan spiritualitas.
- Meningkatkan ketaatan bukan hanya dalam ibadah wajib, tapi juga dalam ibadah hati: sabar, syukur, ikhlas.
- Menumbuhkan cinta kepada para nabi, dengan mengikuti sunnah dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran.
Bukan Sekadar Ingin Surga, Tapi Derajat Tertinggi
Banyak orang berdoa agar masuk surga. Namun, lebih tinggi dari itu adalah berharap bisa dekat dengan para nabi. Harapan ini bukan bentuk ambisi kosong, tetapi cerminan cinta kepada utusan Allah dan kesadaran akan makna sejati kenikmatan akhirat.
Bertetangga dengan para nabi menjadi pengingat bahwa tujuan hidup bukan hanya bertahan di jalan kebaikan, tapi juga berlomba-lomba meraih kemuliaan tertinggi yang dijanjikan Allah SWT.***