
APAAJA.NET – Suasana khidmat dan haru menyelimuti area Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) saat 31 santri dari Ponpes Tahfidz Al-Qur’an MAJT–Baznas mengikuti Haflah ke-6 Imtihan Tahfidz Semester I. Yang paling menyita perhatian? Seorang santri asal Brebes, Adnan Baihaqi, sukses mengkhatamkan hafalan 30 juz dan resmi menerima sertifikat sanad di hadapan para tokoh dan ulama.
Kegiatan tahunan ini menjadi momen “panen” hasil dari pembinaan intensif para santri selama semester pertama, sekaligus menjadi panggung pengakuan terhadap kerja keras, kedisiplinan, dan dedikasi tinggi para penghafal Al-Qur’an.
Adnan Baihaqi: Santri Brebes yang Tuntaskan 30 Juz dalam 2,5 Tahun!
Adnan Baihaqi, santri asal Brebes berusia 27 tahun, mencatatkan prestasi luar biasa. Ia berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz hanya dalam 2 tahun 6 bulan, dimulai dari nol hafalan. Bahkan, ia meluangkan waktu tambahan selama 3 bulan khusus untuk murojaah hingga mampu membaca Al-Qur’an bil hifdzi (dengan hafalan) dalam sekali duduk.
Baca Juga: Di MQKI 2025, Yai Fadlolan Musyaffa’: Selain Kitab Kuning, Santri Diharapkan Kuasai Kitab Putih
“Saya masuk ke sini tanpa hafalan. Keinginan untuk menghafal muncul setelah 8 tahun mondok kitab di Denanyar, Jombang. Setelah paham maknanya, barulah saya terpanggil menghafalnya,” ujar Adnan yang juga lulusan S1 Fakultas Ushuluddin.
Kesuksesan Adnan tak lepas dari peran orang tua, guru, dan lingkungan pesantren yang kondusif. Doa, restu, dan pendampingan menjadi kunci keberhasilannya.
Rincian Capaian Hafalan Santri Ponpes MAJT–Baznas 2025
Dalam Haflah kali ini, selain Adnan, 30 santri lainnya juga menunjukkan capaian membanggakan:
- 1 santri hafal 25 juz
- 5 santri hafal 20 juz
- 4 santri hafal 15 juz
- 10 santri hafal 10 juz
- 6 santri hafal 5 juz
Ponpes Luncurkan Website untuk Pantau Perkembangan Santri
Sebagai bagian dari peningkatan layanan, Ponpes MAJT–Baznas meluncurkan website resmi: pesantren.majt.or.id. Website ini memungkinkan wali santri dan pihak Baznas memantau perkembangan capaian hafalan, kedisiplinan, dan aktivitas santri secara real-time.
Menurut KH Muhammad Saifuddin, MA, Direktur Ponpes Tahfidz MAJT–Baznas:
“Website ini memudahkan pengawasan, termasuk laporan capaian juz, catatan pelanggaran, dan perkembangan pendidikan para santri. Kontennya juga dibagi ke publik, semi privat, dan privat untuk menjaga kerahasiaan data,” jelasnya.
Dukungan Baznas Jateng & Kabupaten/Kota Terus Mengalir
Pada acara tersebut, Baznas Jawa Tengah memberikan beasiswa pendidikan S1 senilai Rp64,54 juta, dan terus menegaskan komitmennya dalam mendukung program tahfidz.
Baca Juga: Kisi-Kisi TKA 2025 Akhirnya Dirilis! Pelajar SMA Wajib Tahu Jika Ingin Lolos SNBP 2026
Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji, menyebut kegiatan ini sebagai momen ngunduh kawruh:
“Hari ini kita memetik hasil pembinaan. Hafidz 30 juz adalah bentuk keberhasilan konkret pembinaan dan dukungan zakat di bidang pendidikan,” ungkapnya.
Pesan dan Harapan dari Para Ulama
Dalam tausiyahnya, Prof. Dr. KH Noor Ahmad, Ketua PP MAJT sekaligus Ketua Baznas Pusat, menekankan pentingnya menjaga hafalan dan mengamalkan Al-Qur’an.
“Banyak yang mulai menghafal tapi tidak menyelesaikannya. Maka yang berhasil seperti hari ini adalah orang-orang pilihan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan pentingnya menjadi bagian dari “Sabiqun bil Khairat” — golongan terbaik yang mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
MAJT dan Baznas: Sinergi Pesantren & Zakat untuk Melahirkan Generasi Qur’ani
Ponpes MAJT–Baznas terus membuktikan diri sebagai lembaga tahfidz yang tak hanya fokus pada hafalan, tapi juga pendidikan agama, umum, dan pelatihan keterampilan seperti jurnalistik, bahasa asing, dan keterampilan sosial.
Visi besarnya? Melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya hafal, tapi juga cerdas dan berdampak.***