APAAJA.NET – Tepuk Sakinah kini menjadi viral karena menyimpan pesan moral penting dalam keluarga. Inovasi dari Kementerian Agama (Kemenag) ini merupakan bagian dari program Bimbingan Perkawinan (Bimwin), dirancang untuk membantu calon pengantin memahami nilai-nilai rumah tangga secara lebih mudah dan menyenangkan.
Gerakan ini tampak sederhana, namun setiap gerakan dan liriknya mengandung lima pilar utama keluarga sakinah, mawaddah, wa rahmah, yang menjadi fondasi pernikahan harmonis dan berkelanjutan.
Berpasangan (Zawaj): Fondasi Rumah Tangga
Kata “berpasangan” mengingatkan bahwa pernikahan adalah penyatuan dua insan yang saling melengkapi. Seperti roda kendaraan, suami dan istri harus berputar seirama agar perjalanan rumah tangga tetap stabil. Pilar ini menekankan kerjasama, keseimbangan, dan saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari.
Janji Kokoh (Mitsaqan Ghalidzan): Ikatan Suci yang Tak Tergoyahkan
Makna “janji kokoh” menegaskan bahwa pernikahan adalah ikatan suci dan tanggung jawab besar. Dalam istilah agama, mitsaqan ghalidzan adalah perjanjian agung yang mengikat kedua pihak untuk saling menjaga dan berkomitmen, baik dalam suka maupun duka. Pilar ini menanamkan nilai kepercayaan, tanggung jawab, dan komitmen jangka panjang.
Saling Cinta, Saling Hormat, Saling Jaga, dan Saling Ridho
Bagian ini mengajarkan bahwa rumah tangga yang harmonis membutuhkan kasih sayang, penghormatan, perlindungan, dan kerelaan hati. Nilai-nilai ini menjadi bahan bakar agar rumah tangga berjalan mulus tanpa gesekan ego dan kesalahpahaman. Dengan saling mendukung, pasangan dapat menghadapi tantangan hidup dengan lebih tenang dan harmonis.
Musyawarah untuk Sakinah: Kunci Solusi dan Harmoni
Musyawarah menjadi pilar penting untuk menyelesaikan konflik dan menjaga keharmonisan rumah tangga. Melalui dialog dan pengambilan keputusan bersama, pasangan bisa menemukan solusi yang adil dan saling mendukung. Prinsip ini sejalan dengan nilai keluarga Islami yang menekankan keseimbangan, kebijaksanaan, dan kerjasama.
Baca Juga: Von Dutch Resmikan Flagship Store di Yogyakarta, Dukung Komunitas Motor dan Kustom Kulture Lokal
Lebih dari Sekadar Permainan
Tepuk Sakinah bukan untuk menggantikan materi Bimwin, melainkan menjadi alat bantu interaktif yang mudah diingat. Metode ini memungkinkan peserta memahami teori sekaligus membawa pulang pesan moral yang bisa diterapkan sehari-hari.
Dengan cara yang ringan dan menyenangkan, Tepuk Sakinah menanamkan nilai cinta, tanggung jawab, komunikasi, dan fondasi keluarga bahagia.***


