
APAAJA.NET – Kebumen — Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Dr. H. Salim Wazdy, M.Pd, menegaskan bahwa masjid harus lebih dari sekadar tempat ibadah yaitu juga Masjid sebagai Pusat Literasi dan Edukasi Umat. Dalam sambutannya saat membuka Kegiatan Pembinaan Validasi dan Pendataan Perpustakaan Masjid pada Selasa, 15 April 2025 di Ruang Teater Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Kebumen, ia menyoroti pentingnya menjadikan masjid sebagai pusat literasi dan edukasi umat.
Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan Penyuluh Agama Islam dari 26 kecamatan se-Kabupaten Kebumen, dengan tujuan utama memvalidasi dan memutakhirkan data perpustakaan masjid di wilayah tersebut.
Baca Juga: 1.392 Calon Jamaah Asal Kebumen Ikuti Manasik Haji 2025
“Data adalah dasar dari kebijakan. Tanpa data yang valid, kita tak akan mampu membuat langkah strategis yang efektif,” ujar Salim.
Lebih jauh, ia mengungkapkan harapannya agar perpustakaan masjid ke depan bukan hanya tempat penyimpanan buku, tetapi menjadi ruang interaktif bagi masyarakat untuk membaca, berdiskusi, dan belajar, khususnya dalam pengembangan literasi keislaman yang mencerahkan dan menyejukkan.
Baca Juga: Bupati Kebumen: ASN Wajib Belanja Sembako di Pasar Tradisional
“Bayangkan jika setiap masjid punya perpustakaan aktif, anak-anak muda tidak hanya datang untuk salat, tapi juga membaca dan berdiskusi di sana,” imbuhnya.
Sinergi dan Pembinaan Berkelanjutan
Menurut Salim, masih banyak perpustakaan masjid yang belum terkelola optimal karena keterbatasan sumber daya dan kurangnya perhatian dari pengurus.
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Semua pihak harus bergandengan tangan,” katanya.
Baca Juga: Dukung Ekonomi Lokal ASN Kebumen Wajib Belanja Sembako di Pasar Tradisional
Menuju Kebangkitan Literasi Berbasis Masjid
Salim berharap, ke depan akan ada penghargaan dan insentif khusus bagi masjid-masjid yang berhasil mengelola perpustakaannya secara aktif dan inovatif. Ia mengajak seluruh peserta untuk menjadikan kegiatan ini sebagai momentum kebangkitan literasi berbasis masjid di Kabupaten Kebumen.
“Mari kita jadikan masjid sebagai sumber ilmu, tempat tumbuhnya semangat membaca dan belajar. Perpustakaan masjid bukan sekadar lemari buku, tapi jendela ilmu bagi umat,” pungkasnya.