
APAAJA.NET – Indonesia sedang berada di titik strategis untuk memanfaatkan bonus demografi yang dimilikinya. Pemerintah secara aktif mengoptimalkan peluang ini sebagai pintu masuk bagi tenaga kerja Indonesia untuk menembus pasar kerja global. Dalam kondisi dunia yang tengah mengalami krisis tenaga produktif, Indonesia memiliki keunggulan yang sangat potensial.
Menurut Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, saat ini banyak negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, dan sejumlah negara Eropa mengalami depopulasi dan penuaan penduduk. Akibatnya, kebutuhan akan tenaga kerja produktif meningkat tajam.“Negara-negara maju kini mengalami depopulasi dan penuaan penduduk. Mereka sangat membutuhkan tenaga kerja produktif,” ujar Qodari dalam acara Komite Kebijakan Strategis di Gedung BKKBN, Jakarta Timur (17/04/2025).
Kondisi tersebut membuka peluang kerja luar negeri bagi tenaga kerja Indonesia. Dengan memanfaatkan bonus demografi, Indonesia dapat menjadi pemasok SDM global, asalkan disertai dengan strategi yang konkret dan berkelanjutan.“Kalau kita bisa menyiapkan SDM berkualitas, pasar tenaga kerja luar negeri bisa kita manfaatkan,” lanjut Qodari.
Sinergi Lintas Kementerian, Kunci Penguatan SDM
Pemerintah tidak tinggal diam. Lewat koordinasi lintas kementerian dan lembaga, upaya untuk mempersiapkan SDM unggul terus digencarkan. Wakil Menteri BKKBN Isyana Bagoes Oka menegaskan pentingnya sinergi antarkementerian dalam menyusun roadmap pembangunan SDM menuju Indonesia Emas 2025.“Kita tidak bisa bekerja sendiri karena semua kementerian punya peran masing-masing. Maka penting untuk menyamakan langkah bersama,” jelas Isyana.
Dengan pendekatan kolaboratif, pemerintah berupaya memastikan bahwa bonus demografi ini tidak hanya menjadi potensi di atas kertas, tetapi menjadi kekuatan nyata untuk kemajuan bangsa.
Baca Juga: Cara Login dan Aktivasi MFA ASN Digital 2025: Panduan Lengkap dan Solusi Error OTP
Strategi Menuju Indonesia Emas 2025
Strategi penguatan SDM menjadi bagian penting dari visi besar Indonesia Emas 2025. Pemerintah berfokus pada:
-
Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kebutuhan pasar global
-
Penempatan tenaga kerja yang aman dan berdaya saing
-
Pemetaan potensi daerah untuk pengembangan tenaga kerja unggul
-
Penguatan indikator pengukuran capaian SDM
Dengan langkah tersebut, Indonesia diharapkan mampu mencetak generasi produktif yang tidak hanya siap kerja di dalam negeri, tapi juga siap bersaing di pasar tenaga kerja global.
Baca Juga: Wajib Tahu! Cara Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2 2025 dan Jadwal Lengkap Seleksinya
Bonus demografi bukan sekadar angka statistik. Ini adalah momentum emas yang, jika dimanfaatkan dengan baik, dapat mengubah posisi Indonesia di mata dunia. Melalui strategi penguatan SDM dan sinergi antarkementerian, peluang untuk mengisi kekosongan tenaga kerja produktif di negara maju bukan lagi mimpi—melainkan target yang dapat dicapai bersama