
APAAJA.NET – Salat merupakan ibadah yang sangat agung dalam ajaran Islam. Bukan hanya serangkaian gerakan fisik dan bacaan semata, salat adalah momen sakral antara hamba dengan Allah SWT. Oleh sebab itu, kekhusyukan dalam salat menjadi hal yang sangat ditekankan dalam syariat. Namun, realitanya, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan untuk benar-benar fokus selama salat.
Pikiran melayang ke berbagai arah—pekerjaan, keluarga, masa depan, bahkan hal-hal yang tidak pantas. Lantas, apakah salat tetap sah jika pikiran melayang atau berkhayal? Berikut ulasan lengkapnya berdasarkan pandangan para ulama, khususnya Imam Nawawi.
Berkhayal Saat Salat: Realita yang Sering Terjadi
Tanpa disadari, hampir semua orang pernah mengalami kehilangan fokus ketika salat. Ada yang terbawa pikiran tentang urusan dunia, ada pula yang tenggelam dalam lamunan yang jauh dari konteks ibadah. Ini menjadi keresahan banyak Muslim: apakah salat yang tidak khusyuk seperti itu masih diterima?
Baca juga: Indonesia Tegaskan Tak Impor Produk dari Israel, Ini Penjelasan Pemerintah
Menghadirkan hati dalam salat memang tidak mudah, tetapi apakah salat yang dilakukan sambil berkhayal tetap sah secara fikih?
Pandangan Imam Nawawi Tentang Salat dan Lamunan
Menurut Imam Nawawi dalam Fatawa Al-Imam An-Nawawi, seseorang yang salat namun hatinya tidak fokus karena berkhayal tetap sah salatnya, selama rukun dan syarat sah salat terpenuhi. Namun, kondisi seperti itu dihukumi makruh.
Imam Nawawi menyatakan:
“Bila seorang mengkhayal maksiat dan kezalimaan pada saat salat sehingga hatinya tidak fokus dan dia tidak meresapi bacaannya, apakah salatnya masih sah? Jawaban: Salatnya sah, namun makruh.”
Dengan kata lain, selama seseorang tetap melaksanakan niat, takbiratul ihram, ruku’, sujud, dan tuma’ninah sesuai ketentuan, maka salatnya tidak batal. Akan tetapi, pahala dan kualitas spiritualnya akan berkurang.
Kekhusyukan: Bukan Syarat Sah, Tapi Penentu Kualitas
Dalam fikih Islam, kekhusyukan bukan termasuk syarat sah salat, namun ia adalah inti dari kesempurnaan ibadah. Tanpa kekhusyukan, salat akan terasa hampa, seperti jasad tanpa ruh.
Untuk itu, meskipun salat tetap sah meski disertai lamunan, seorang Muslim sangat dianjurkan untuk melatih kekhusyukan dalam salat. Beberapa cara yang bisa diterapkan antara lain:
Baca Juga: Waspada! Ini Daftar Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis yang Perlu Kamu Periksa Keamanannya
- Memahami makna bacaan dalam salat
- Memperpendek harapan terhadap urusan dunia saat beribadah
- Menjauh dari gangguan eksternal seperti gadget atau lingkungan yang bising
- Melakukan wudhu dengan penuh kesadaran dan niat mendekatkan diri kepada Allah
Salat Sambil Berkhayal Tetap Sah, Tapi Kurang Sempurna
Berdasarkan pandangan ulama seperti Imam Nawawi, hukum salat sambil berkhayal tetap sah secara fikih selama memenuhi syarat dan rukun salat. Namun, hal itu dikategorikan makruh karena mengurangi nilai dan kualitas salat itu sendiri.
Maka dari itu, penting bagi setiap Muslim untuk terus memperbaiki kualitas salat, terutama dalam hal kekhusyukan. Karena nilai tertinggi dari salat bukan hanya gerakannya, tetapi kehadiran hati dalam setiap lafaz dan sujud.
Wallahu a’lam.