
APAAJA.NET – Sifat sombong atau takabur bukan hanya dibenci oleh manusia, tapi juga menjadi salah satu dosa besar yang dapat menghalangi seseorang masuk surga.
Hal ini ditegaskan dalam kajian Islam yang mengangkat nasihat dari kitab Nashaih al-‘Ibad, karya ulama besar asal Banten, Imam Nawawi al-Bantani.
Dalam kitab tersebut, Imam Nawawi mengutip hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji zarrah (debu kecil).”
(HR. Muslim)
Kesombongan, menurut penjelasan dalam kajian tersebut, muncul ketika seseorang merasa dirinya lebih baik dari orang lain karena faktor duniawi seperti harta, jabatan, ilmu, keturunan, hingga ibadah. Sikap ini sangat dibenci oleh Allah karena mencerminkan tabiat iblis yang menolak perintah sujud kepada Nabi Adam karena merasa lebih mulia.
Baca Juga: Penjelasan Gus Baha Tentang Pentingnya Ilmu dalam Beragama
Sifat Iblis yang Menghancurkan
“Iblis itu Sifat sombong karena merasa lebih tinggi dari Nabi Adam. Ia berkata, ‘Aku lebih baik dari dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedang dia dari tanah,’” jelas salah satu pengisi kajian, mengutip Surah al-A’raf ayat 12.
Hal inilah yang kemudian dijadikan pelajaran dalam Islam bahwa kesombongan adalah akar dari banyak kerusakan hati. Orang yang sombong cenderung menolak nasihat, sulit menerima kebenaran, dan suka meremehkan orang lain.
Tawadhu: Sikap Mulia yang Dicintai Allah
Sebaliknya, sikap tawadhu atau rendah hati justru menjadi jalan menuju kemuliaan di sisi Allah. Nabi Muhammad ﷺ sendiri adalah teladan utama dalam hal tawadhu. Meski menjadi Rasul dan pemimpin umat, beliau tetap hidup sederhana, tidak pernah membanggakan diri, dan sangat mudah bergaul dengan siapa pun.
Dalam hadits lain, Nabi bersabda:
“Barangsiapa yang merendahkan dirinya karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya.”
(HR. Muslim)
Imam Nawawi dalam Nashaih al-‘Ibad juga menekankan bahwa tawadhu bukan berarti merendahkan diri secara hina, melainkan menyadari bahwa segala kelebihan yang dimiliki manusia adalah titipan dari Allah semata.
Waspada dengan Hati Sendiri
Kajian tersebut mengajak umat Islam untuk rutin melakukan muhasabah (introspeksi diri). Jangan sampai hati dipenuhi oleh rasa ujub (bangga diri) yang perlahan berubah menjadi takabur. Sifat ini bisa menjauhkan seseorang dari hidayah dan merusak hubungan sosial.
“Jangan merasa lebih baik dari orang lain. Bisa jadi di sisi Allah, mereka jauh lebih mulia dari kita,” pesan salah satu pengisi kajian.
Baca Juga: Apakah Tidur Membatalkan Wudhu? Ini Penjelasan Hukum Islam Lengkap
Kesombongan adalah penyakit hati yang membahayakan, sedangkan tawadhu adalah obatnya. Mengingat bahaya takabur yang dapat menutup pintu surga, umat Islam diajak untuk senantiasa menjaga hati, bersikap rendah hati, dan mengingat bahwa semua kelebihan adalah milik Allah, bukan milik kita.