
APAAJA.NET- Rumor mengenai rencana PSSI untuk menaturalisasi lima pemain diaspora kembali mencuat. Kali ini, nama-nama baru seperti Mauro Zijlstra (FC Volendam U-21), Pascal Struijk (Leeds United), Miliano Jonathans (FC Utrecht), Dean Xylon Zandbergen (VVV-Venlo), dan Tristan Gooijer (PEC Zwolle) muncul dalam daftar incaran.
Pengamat sepak bola nasional, Gusnul Yakin, menilai langkah ini masih sejalan dengan strategi jangka panjang PSSI. Menurutnya, naturalisasi tetap menjadi salah satu cara efektif untuk memperkuat skuad Garuda dengan pemain muda berbakat yang memiliki darah Indonesia dan pengalaman bermain di luar negeri.
Baca Juga : Hasil Lengkap Sumatera Cup Prix 2025 Ronde 1 Padang: Persaingan Sengit di Lanud Sutan Sjahrir
Kalau isu ini menjadi kenyataan, tentu sangat positif untuk masa depan Timnas. Hanya Pascal Struijk yang berusia 25 tahun, sisanya masih berusia 20-21. Ini bukti bahwa PSSI menyasar penguatan jangka panjang,” ujarnya.
Kombinasi untuk Jangka Pendek dan Panjang
Meski ditekankan sebagai bagian dari program jangka panjang, Gusnul Yakin tak menampik bahwa beberapa dari pemain tersebut bisa langsung digunakan untuk kebutuhan jangka pendek—terutama menghadapi putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Patrick Kluivert tentu sedang mencari pemain yang bisa langsung mengisi kekosongan tim saat ini. Dengan pengalaman mereka di klub luar, proses adaptasinya bisa lebih cepat,” tambahnya.
Diketahui, pelatih kepala Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, telah melakukan pendekatan langsung kepada beberapa pemain, termasuk mengunjungi Inggris untuk bertemu pemain seperti Marselino Ferdinan dan Ole Romeny yang kini bermain di Oxford United.
Bahkan, Pascal Struijk yang berperan penting dalam membawa Leeds United promosi ke Premier League juga dilobi untuk memperkuat Timnas Garuda.
Dukung Timnas Senior dan U-23
Langkah ini bukan hanya untuk Timnas senior. Gusnul Yakin menyoroti bahwa sebagian pemain muda tersebut juga menjadi proyeksi Timnas Indonesia U-23 yang kini berada di bawah kendali pelatih Gerald Vanenburg.
Kalau melihat usia mereka, besar kemungkinan mereka disiapkan untuk Timnas U-23. Apalagi dalam waktu dekat akan ada Kualifikasi Piala Asia U-23,” katanya.
Keinginan PSSI untuk terus memperkuat Timnas U-23 juga tak lepas dari hasil menyakitkan di playoff Olimpiade 2024, di mana skuad asuhan Shin Tae-yong harus mengakui keunggulan Guinea U-23.
Baca Juga: Dari Pemula hingga Pembalap: Ini Alasan Per Kopling Koizumi Jadi Pilihan Semua Kalangan
Presiden PSSI, Erick Thohir, disebut masih belum puas dengan pencapaian tersebut. Sosoknya yang dikenal ambisius diperkirakan ingin menebus kegagalan itu dengan menyusun strategi menuju Olimpiade Los Angeles 2028. Setelah gagal di Paris, Erick Thohir tahu betul sektor mana yang perlu diperkuat. Maka dari itu, naturalisasi pemain muda ini bisa jadi bagian dari rencana besar menuju 2028,” pungkas Gusnul.