
APAAJA.NET – Pernahkah kamu merasa bersalah hanya karena sering jajan? Atau mungkin sering diledek karena suka beli makanan di pinggir jalan? Tenang, kamu tidak sendiri. Tapi tahukah kamu, menurut penjelasan KH. Bahauddin Nursalim atau Gus Baha, kebiasaan jajan ternyata Itu Bisa Jadi Sedekah?
Dalam salah satu pengajian yang viral di kanal YouTube Ngaji Bareng Gus Baha, beliau menyampaikan sebuah pandangan menarik dan menyentuh hati tentang bentuk sedekah yang penuh berkah.:
Baca Juga: Mauro Zijlstra: Striker Muda Berdarah Indonesia Siap Perkuat Timnas
“Sedekah yang tidak berpotensi menyakiti hati orang yang diberi adalah dengan membeli dagangannya.”
Jajan Itu Bisa Jadi Sedekah?
Menurut Gus Baha, terkadang memberi uang langsung kepada seseorang bisa membuat penerima merasa malu atau tidak nyaman. Tapi jika kita membeli dagangannya, meskipun hanya sedikit, penjual merasa senang karena merasa dihargai.
“Membeli dagangan orang lain, meskipun hanya untung sedikit, itu sudah termasuk sedekah.”
Bayangkan, hanya dengan membeli segelas es teh, sepotong gorengan, atau jajanan sederhana di pinggir jalan, kamu sudah bisa bersedekah tanpa terlihat sedang memberi. Inilah yang disebut sedekah dengan cara yang halus dan tetap menjaga harga diri orang lain.
Sedekah Tak Harus Besar, yang Penting Ikhlas dan Konsisten
Lebih lanjut, Gus Baha mengingatkan bahwa nilai sedekah bukan diukur dari nominal, melainkan dari niat dan ketulusan hati.
“Sedekah jangan berlebihan, nanti malah kamu sendiri yang kekurangan. Sedikit, tapi sering, itu lebih baik,” ujarnya sambil tersenyum.
Artinya, kamu tak perlu menunggu kaya dulu untuk bisa memberi. Konsistensi dan keikhlasan jauh lebih utama. Apalagi jika dilakukan tanpa pamrih dan membuat penerima merasa dihormati, bukan dikasihani.
Baca Juga: Gampang dan Cepat! Cara Top Up DANA dari Bank Mandiri Lewat Livin’ dan ATM Tahun 2025
Jadi, jangan malu atau merasa bersalah karena sering jajan. Selama yang kamu lakukan adalah membeli dari pedagang kecil atau UMKM, maka itu bisa menjadi ladang pahala. Kata Gus Baha, membeli dagangan itu adalah sedekah yang tidak menyakiti hati, melainkan menjaga martabat orang lain.***