Belajar Tahjizul Mayit, Pesantren Ramadhan di SMANSA Brebes

APAAJA.NET – SMA Negeri 1 Brebes (SMANSA Brebes) kembali menggelar rangkaian kegiatan Pesantren Ramadhan.  Pembelajaran Tahjizul Mayit bagi Siswa. Salah satu materi yang menarik perhatian peserta adalah Pentingnya pembelajaran Tahjizul Mayit, yaitu cara merawat jenazah mulai dari memandikan, mengkafani, hingga mensholati. Kegiatan ini berlangsung di aula sekolah dan diikuti oleh siswa dengan penuh antusiasme.

Mengingat Kematian sebagai Pengingat Pentingnya Ilmu Agama

Pentingnya Pembelajaran Tahjizul Mayit Bagi Siswa, dalam sesi ini Nur Ni’matul Hasanah, selaku tutor, menjelaskan tahapan-tahapan dalam memandikan jenazah. Para peserta dengan saksama menyimak pemaparan dan kemudian mempraktikkannya secara langsung dalam kelompok kecil.

“Kegiatan ini penting karena di sekolah materi ini tidak diajarkan secara detail.Pentingnya Pembelajaran Tahjizul Mayit Dengan praktek langsung, Siswa diharapkan  memahami dengan baik bagaimana cara merawat jenazah,” ungkap Mbak Nur Ni’matul Hasanah.

Siswa diberikan peran berbeda, ada yang menjadi jenazah, ada yang bertugas memandikan, dan ada yang menyediakan alat-alat untuk proses pemulasaraan. Kegiatan praktik ini membuat pemahaman siswa semakin mendalam.menekankan pentingnya pemahaman tentang Tahjizul Mayit bagi generasi Z. Ia menjelaskan bahwa generasi ini sangat akrab dengan teknologi informasi, yang sedikit banyak menggeser perhatian mereka terhadap ilmu agama. Padahal, kematian adalah kepastian yang tidak bisa dibantah, sehingga pembelajaran ini diharapkan menjadi pengingat bagi mereka untuk lebih memahami nilai-nilai agama.

“Semoga ilmu yang mereka dapatkan hari ini bermanfaat. Minimal, saat ada keluarga dekat yang meninggal, mereka bisa menerapkan ilmu yang telah dipelajari,” pungkasnya.

Pesantren Ramadhan sebagai Pilar Pendidikan Keagamaan

Di sisi lain, Akhmad Sururi, inisiator Pesantren Ramadhan di SMANSA Brebes, menekankan bahwa program ini merupakan pilar pendidikan keagamaan yang bertujuan membentuk karakter keberagamaan siswa. Dengan adanya pembelajaran seperti ini, diharapkan siswa memiliki akhlak yang lebih baik dan tidak salah dalam memahami ajaran agama.

“Ilmu agama harus diajarkan secara langsung agar siswa tidak salah dalam mengakses informasi keagamaan. Pesantren Ramadhan menjadi kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan pemahaman yang benar,” ujar Sururi.

Baca Juga: Pentingnya Niat Menerima Zakat Fitrah dan Artinya

Kegiatan Pesantren Ramadhan di SMANSA Brebes, khususnya pembelajaran Tahjizul Mayit, menjadi langkah penting dalam membentuk karakter keberagamaan siswa. Melalui praktik langsung, siswa tidak hanya memperdalam ilmu agama mereka.***

Related Posts

Nilai Ambang Batas IPDN 2025: Peserta SKD Wajib Kuasai Strategi Jawaban
  • August 20, 2025

 APAAJA.NET – Seleksi sekolah kedinasan 2025 kembali menyedot perhatian publik. Dari berbagai instansi, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) mencatat pendaftar terbanyak kedua dengan jumlah mencapai 26.586 peserta. Angka ini menunjukkan…

Read More

Continue reading
Pengalaman Pertama 826 Siswa Makan MBG, Ini Komentarnya
  • August 19, 2025

APAAJA.NET – BANJARNEGARA – Sejumlah 826 siswa SMAN 1 Sigaluh Banjarnegara siang itu merasa seru. Hari Selasa 19 Agustus 2025, para siswa menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kali…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *