Gus Baha: Akhlak Jangan Sampai Luntur di Era Digital, Ini Cara Menjaganya

APAAJA.NET – Perubahan zaman adalah hal yang tak terhindarkan. Setiap hari, kita disuguhi perkembangan teknologi, perubahan gaya hidup, pola komunikasi baru, hingga cara berpikir masyarakat yang semakin modern dan terbuka. Namun di tengah semua itu, Gus Baha memberikan peringatan penting: “Zaman boleh berubah, tapi akhlak jangan sampai bergeser.”

Pesan ini terdengar sederhana, namun memiliki makna mendalam, terutama saat kita hidup dalam dunia yang sangat dinamis. Di era digital seperti sekarang, arus informasi begitu deras. Budaya luar mudah masuk, tren silih berganti, dan nilai-nilai tradisional bisa tergeser jika tidak dijaga dengan baik.

Mengapa Akhlak Itu Penting?

Akhlak bukan sekadar etika dalam bertutur kata atau bersikap, tetapi merupakan fondasi utama karakter manusia. Ia menjadi tolok ukur kualitas diri seseorang dalam bersosialisasi, bekerja, maupun beribadah. Akhlak mencakup nilai-nilai:

Baca Juga: Gus Baha, Menjadi Baik Tak Harus Langsung Sempurna, Mulailah dengan Menjaga Lisan

  • Kejujuran

  • Sopan santun

  • Kesabaran

  • Menghormati sesama

Nilai-nilai ini tidak pernah kadaluarsa, bahkan semakin dibutuhkan di tengah masyarakat yang semakin individualistis dan pragmatis.

Tantangan Akhlak di Era Modern

Menurut Gus Baha, tantangan terbesar hari ini bukan sekadar keterbukaan informasi, tapi hilangnya kontrol dalam menyaringnya. Ketika anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa terlalu larut dalam dunia digital, akhlak bisa terkikis perlahan—tanpa disadari. Media sosial, konten viral, hingga gaya hidup instan menjadi medan yang bisa mempengaruhi moral dan adab.

Cara Menjaga Akhlak di Tengah Perubahan Zaman

Meski zaman berubah, kita tetap memiliki kendali penuh untuk menjaga dan memperkuat akhlak. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:

1. Tanamkan Nilai Sejak Dini

Pendidikan akhlak harus dimulai dari keluarga. Anak perlu dikenalkan dengan pentingnya adab sebelum ilmu.

2. Kritisi Informasi yang Masuk

Jangan asal ikut tren. Saring dulu konten digital berdasarkan nilai dan manfaatnya.

3. Bersahabat dengan Lingkungan yang Baik

Lingkungan pertemanan sangat memengaruhi karakter. Bertemanlah dengan orang-orang yang menjaga moralitas.

4. Dekatkan Diri kepada Allah

Akhlak yang kuat berasal dari hati yang bersih dan dekat dengan Sang Pencipta. Perbanyak ibadah dan dzikir.

5. Terapkan Nilai Akhlak dalam Dunia Nyata

Tidak cukup hanya tahu, tapi juga harus dibiasakan. Mulailah dari hal sederhana: jujur, menyapa orang tua, sabar dalam antrian, atau meminta maaf saat salah.

Baca Juga: Inilah Arahan Dewas RSI SA Semarang kepada Dirut Agus Ujianto

Akhlak Adalah Benteng Peradaban

Modernisasi dan teknologi adalah bagian dari hidup yang tidak bisa dihindari, namun akhlak adalah benteng terakhir yang menjaga peradaban tetap manusiawi. Seperti kata Gus Baha, kita boleh modern, tetapi jangan sampai kehilangan adab dan akhlak.

Mari kita jadikan akhlak sebagai kompas hidup, agar dalam setiap langkah kita tetap berada di jalan yang lurus, terhormat, dan bermanfaat bagi sesama.***

Related Posts

Makna Kematian Menurut Islam, Prof. H. Sholihan: Kematian itu bukan akhir dari segalanya
  • May 20, 2025

APAAJA.NET– Dalam pengajian subuh di Masjid At-Taqwa,  menyampaikan kajian mendalam tentang makna kematian dalam Islam berdasarkan kitab Nashaih al-Ibad. Kajian kali ini menyoroti dua makna penting kematian: sebagai “bahrul a’mar”…

Read More

Continue reading
Waspadai Istihadhah, keluar Darah Lebih dari 15 Hari? Bukan Haid Berkepanjangan
  • May 20, 2025

APAAJA.NET – Mengalami haid lebih dari dua minggu bisa membuat panik, apalagi jika darah terus keluar tanpa henti. Apakah ini haid tidak normal? Atau pertanda penyakit tertentu? Dalam Islam, kondisi ini…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *