
APAAJA.NET – Kejuaraan Nasional Balap Motor Pertamina Mandalika Racing Series 2025 kembali mencuri perhatian dengan total 93 starter yang berlaga di putaran kedua. Digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, ajang ini membuktikan daya tarik luar biasa bagi para pembalap muda dan profesional dari seluruh penjuru Indonesia.
Empat Kelas Bergengsi Jadi Magnet Peserta
Antusiasme para peserta terlihat dari padatnya jumlah starter di setiap kelas. Tercatat empat kelas utama di Kejurnas kali ini, yakni:
- National Sport 150cc: Diikuti oleh 25 pembalap yang siap adu kecepatan di lintasan dengan motor sport ringan namun bertenaga.
- National Sport 250cc: Menjadi kelas paling ramai dengan total 33 starter, memperlihatkan tingginya kompetisi dan kualitas pembalap di kategori menengah ini.
- National Sport 600cc: Meski hanya menghadirkan 6 pembalap, kelas ini tetap menjadi sorotan karena menampilkan performa tinggi dari motor-motor supersport.
- Junior Sport 150cc: Dihuni oleh 29 starter, kelas ini menjadi ajang pembuktian para pembalap muda berbakat yang sedang meniti karier menuju jenjang profesional.
Bukti Nyata Meningkatnya Minat Balap Nasional
Keikutsertaan 93 pembalap di satu putaran Kejurnas menjadi indikator bahwa dunia balap motor Indonesia sedang mengalami perkembangan positif. Tak hanya dari sisi kuantitas, kualitas balap pun meningkat seiring dukungan berbagai pihak, termasuk Pertamina sebagai sponsor utama dan IMI sebagai regulator.
Ajang ini juga menjadi panggung bagi tim-tim balap tanah air untuk menampilkan pembalap andalannya dan menjajaki peluang meraih prestasi nasional maupun internasional. Bahkan, bagi pembalap muda, Kejurnas Mandalika adalah jalan awal menuju panggung internasional seperti Asia Road Racing Championship hingga MotoGP Junior.
Persiapan Menuju Pertamina Enduro VR46 Riders Academy
Menariknya, putaran kedua ini juga menjadi bagian dari proses seleksi pembalap muda yang akan dikirim ke Italia dalam program Pertamina Enduro VR46 Riders Academy. Hanya empat pembalap terpilih yang akan mendapat kesempatan emas ini. Oleh karena itu, tensi dan tekanan di setiap balapan menjadi semakin tinggi.