
APAAJA.NET – Fuse atau sekring adalah salah satu komponen penting dalam sistem kelistrikan sepeda motor. Komponen kecil ini memiliki peran besar sebagai pengaman ketika terjadi korsleting atau kelebihan arus listrik. Sekring bekerja dengan cara memutus aliran listrik secara otomatis jika terjadi gangguan, sehingga mencegah kerusakan lebih parah pada komponen kelistrikan lainnya.
Apa Penyebab Korsleting di Sepeda Motor?
Korsleting pada sepeda motor bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
-
Kulit kabel yang robek dan kawatnya menyentuh rangka motor.
-
Komponen kelistrikan yang terkena air atau kelembaban tinggi.
-
Sambungan kabel yang longgar atau terkelupas.
Saat korsleting terjadi, fuse akan terputus sehingga listrik tidak bisa mengalir. Ini mencegah kerusakan pada komponen penting seperti ECU, lampu, dan sistem starter.
Namun, jika sekring diganti dengan ukuran yang tidak sesuai, misalnya kapasitas 10A diganti dengan 15A, sekring tidak akan putus saat korsleting terjadi. Hal ini bisa menyebabkan kebakaran atau kerusakan parah pada komponen kelistrikan motor.
Baca Juga: Cara Mengganti Baterai Smart Key Honda ADV 160: Langkah Mudah & Aman
Jenis-Jenis Fuse atau Sekring pada Sepeda Motor
1. Sekring Tabung (Tube Fuse)
Sekring jenis ini banyak ditemukan pada kendaraan lama, baik motor maupun mobil. Bentuknya berupa tabung kaca bening yang di dalamnya terdapat kawat pengaman. Keunggulan sekring tabung adalah kemudahan dalam mengecek kondisi putus atau tidak hanya dengan melihat fisik bagian dalam tabung.
2. Sekring Tancap (Fuse Blade)
Sekring tancap adalah jenis yang paling umum digunakan pada sepeda motor modern. Cara pemasangannya dengan ditancapkan ke dudukan sekring. Untuk mengecek kondisi sekring ini, Anda harus mencabutnya terlebih dahulu.
Sekring tancap hadir dengan berbagai warna yang menunjukkan kapasitas ampere-nya. Berikut daftarnya:
Warna | Kapasitas Ampere |
---|---|
Oranye | 5A |
Merah | 10A |
Biru | 15A |
Kuning | 20A |
Bening/Ungu | 25A |
Hijau | 30A |
Tips Aman Mengganti Sekring Sepeda Motor
-
Selalu cocokkan kapasitas ampere sekring baru dengan yang lama.
-
Jangan pernah mengganti sekring 10A dengan 15A atau lebih tinggi.
-
Gunakan sekring orisinal atau berkualitas standar pabrikan.
-
Periksa kondisi dudukan sekring dari karat atau kotoran.
Mengganti sekring dengan kapasitas yang lebih tinggi memang tampak praktis, namun sangat berbahaya. Sekring dirancang sebagai “jembatan pengaman”, jika terlalu kuat, ia tidak akan putus saat arus berlebih, dan justru membiarkan komponen lainnya rusak duluan.
Baca Juga: Kenali Arti Label Gambar di Sepeda Motor Honda dan Fungsinya
Fungsi fuse pada sepeda motor sangat vital dalam menjaga keamanan sistem kelistrikan. Memahami jenis-jenis sekring, warnanya, dan cara penggantiannya yang tepat adalah langkah penting untuk merawat motor agar tetap aman dan tahan lama. Hindari kesalahan umum seperti salah memilih ampere sekring, karena bisa berakibat fatal. Pastikan selalu menggunakan sekring sesuai spesifikasi pabrikan.
Sumber: https://www.motorkux.id/