Kata Hikmah Ibnu Athaillah dalam Kitab Al-Hikam: Petunjuk Abadi untuk Jiwa yang Merindu Allah

APAAJA.NET – Kata Hikmah Ibnu Athaillah As-Sakandari (w. 709 H) adalah tokoh sufi ternama yang berasal dari Mesir dan dikenal sebagai murid Syaikh Abu Al-‘Abbas Al-Mursi, penerus tarekat Syadziliyah. Namanya abadi melalui karya monumentalnya, Al-Hikam, yang berisi kumpulan kata hikmah penuh makna. Kitab ini menjadi rujukan penting dalam dunia tasawuf, dan hingga kini dipelajari di berbagai pesantren, majelis taklim, serta komunitas spiritual Islam di seluruh dunia.

Menggali Makna Kata-Kata Hikmah dari Kitab Al-Hikam

Kata-kata hikmah dalam Al-Hikam bukan hanya indah secara bahasa, tetapi juga dalam makna. Berikut ini beberapa kutipan pilihan dan relevansinya dalam kehidupan modern:

1. Bergantung Hanya pada Amal?

Baca Juga: 5 Mutiara Hikmah Utsman bin Affan tentang Keberkahan Ramadhan

“Salah satu tanda bergantung pada amal adalah berkurangnya harapan ketika terjadi kegagalan.”

Makna: Amal bukan jaminan keberhasilan, karena segalanya bergantung pada rahmat Allah. Jika harapan bertumpu hanya pada usaha, kekecewaan mudah datang saat gagal.

Relevansi: Di era kompetisi dan target, banyak orang stres karena hasil tak sesuai harapan. Hikmah ini mengingatkan untuk tetap berusaha, namun jangan lupakan takdir dan kasih sayang Allah.

2. Antara Dunia dan Spiritualitas

“Keinginanmu untuk lepas dari duniawi padahal Allah masih menempatkanmu di dalamnya, adalah bentuk kelalaian terhadap tugas yang diberikan Allah.”

Makna: Keinginan menjauh dari dunia tak selalu bijak. Allah menempatkan kita di dunia dengan amanah, bukan untuk ditinggalkan, tetapi dijalani dengan hati yang tetap terhubung pada-Nya.

Relevansi: Banyak yang ingin “lari” dari rutinitas dunia demi ketenangan, padahal tugas duniawi seperti bekerja dan mengasuh keluarga adalah bagian dari ibadah jika diniatkan karena Allah.

3. Jangan Tunggu Waktu Luang untuk Ibadah

“Jangan menantikan datangnya waktu luang untuk beribadah. Sebab, jika engkau tidak beribadah di saat sibuk, maka engkau juga tak akan beribadah di saat luang.”

Makna: Waktu luang belum tentu datang. Jika ibadah tidak dibiasakan dalam kesibukan, maka saat luang pun belum tentu kita mengingat Allah.

Relevansi: Dunia digital penuh gangguan. Kata hikmah ini mengajak kita menyisihkan waktu untuk Allah, bahkan di tengah padatnya aktivitas harian.

Mengapa Al-Hikam Selalu Relevan?

Baca Juga: Makna Pernikahan dalam Islam: Pesan Khutbah Nikah Prof Sholihan tentang Komitmen Suci Dua Jiwa

Kitab Al-Hikam bukan sekadar karya klasik, melainkan petunjuk spiritual abadi yang tetap aktual. Gaya bahasanya ringkas, namun sarat makna. Ia hadir sebagai:

  • Penguat hati di tengah kegelisahan modern.

  • Penuntun jiwa agar tetap bertaut dengan Ilahi.

  • Peta spiritual bagi pencari makna hidup yang sejati.

“Jangan kau sangka jalan menuju Allah itu bebas dari ujian. Sebab jalan menuju-Nya adalah jalan para Nabi, dan mereka pun diuji.”Ibnu Athaillah

Dalam setiap hikmah yang ditulis oleh Ibnu Athaillah, tersimpan petunjuk ilahi yang membimbing hati untuk terus berorientasi kepada Allah. Kitab Al-Hikam adalah harta intelektual dan spiritual Islam yang layak direnungi, dipelajari, dan diamalkan. Semoga kita diberi taufik untuk menghidupkan hikmah-hikmahnya dalam kehidupan sehari-hari.***

Related Posts

7 Kisah Penting di Hari Asyura: Pertolongan Allah kepada Para Nabi pada 10 Muharram
  • July 7, 2025

APAAJA.NET – Bulan Muharram dikenal sebagai salah satu bulan suci dalam Islam. Di antara hari-hari istimewanya, tanggal 10 Muharram, yang dikenal sebagai 7 Kisah Penting Hari Asyura, memiliki keutamaan tersendiri. Pada…

Read More

Continue reading
Satu Hal yang Membuat Sholat Tidak Khusyuk Menurut Buya Yahya, Ini Penjelasannya
  • June 30, 2025

APAAJA.NET – Sholat adalah ibadah utama dalam Islam yang menuntut kekhusyukan sebagai inti dari pelaksanaannya. Namun, banyak orang yang merasa sulit untuk benar-benar khusyuk saat sholat. Menurut Buya Yahya, ada…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *