
APAAJA.NET – BANJARNEGARA – Keluhan panjangnya rute wisata di Kawah Sikidang Dieng, kecamatan Batur, Banjarnegara muncul di media sosial. Wisatawan mengeluh kelelahan dan merasa jera (kapok) setelah mengikuti jalur yang disarankan.
Salah satunya tiktoker Affaafii yang sampai menyarankan untuk tidak datang ke Kawah Sikidang. Dia bersama suami yang masih kelelahan membuat konten yang diunggah 3 Juli 2025. Hingga Rabu 9 Juli 2025 tayangan tersebut sudah ditonton 717 ribu kali dengan jumlah komentar 1.849.
“Capek banget! Iya capek banget deh (jalan) di Kawah Sikidang. Pokoknya kalau bawa orang tua, atau bawa siapa lagi atau apa, ngga usah ke Kawah Sikidang. Dikerjain sama pengelolanya,” keluhnya sambil mengatur napas.
Ibu guru sebuah SD swasta di Lampung ini memang suka berwisata. Selain postingan pekerjaan mengajar Matematika, Affaafii juga mengunggah konten wisatanya. Tapi baru tentang Sikidang yang berisi keluhan dan viral.
Keluhan Affaafii disetujui oleh banyak warganet yang ikut berkomentar di postingan guru yang menggambarkan dirinya sebagai ‘Happy Math Teacher’ (guru matematika yang bahagia). Warganet menyatakan kesetujuan tentang jauhnya jalur Kawah Sikidang dan peraturan tidak boleh putar balik ke pintu keluar. Mereka merasa kapok ke Kawah Sikidang.
“Asli traumaaa muterrr terosss ga habis2 jalannya sampe muakkk,” tulis akun @Sweetpineap***.
Akun tiktok resmi Disparbud Banjarnegara meminta maaf kepada para warganet atas kekurang nyamanan ini pada Rabu 9 Juli 2025 pagi.
“Halo kak. Terima kasih atas saran dan masukannya. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Pembuatan jalur kios pedagang dilakukan untuk mengakomodir UMKM lokal bisa berjualan di area yg lebih baik dan nyaman. Agar wisatawan dan masyarakat lokal sama-sama nyaman.” tulis admin @wisatabanjarnegara.
Menyiasati jalur di Kawah Sikidang Dieng
Panjang jalur (Broadwalk) berupa jembatan kayu di kawah Sikidang adalah 1.150 meter. Jalur ini berkelok-kelok dan melingkari beberapa area kawah yang berupa genangan air panas dan mengeluarkan asap belerang.
Jalur ini wajib ditempuh oleh wisatawan ditambah jalur berputar-putar di antara kios UMKM (pasar) maka total jarak pintu masuk sampai pintu keluar bisa mencapai 1,5 KM. Bahkan konfirmasi dari Muhamat Isnaeni, koordinator Wisata Kawah Sikidang dari UPTD Dieng menyebut jarak yang lebih jauh.
“Kami pernah mengukur dari pintu masuk sampai finish tempat parkir (adalah) 1.670 (meter),” katanya saat dihubungi apaaja.net.
Mengatasi jauhnya jarak, tiktoker High Cookie dan tiktoker Hi Cup kompak menyarankan masuk lewat pintu belakang. Jalur ini masih lebih pendek meskipun sama-sama harus zig-zag di antara bangunan pasar yang menjual oleh-oleh.
Tanggapan petugas dan pengelola
Petugas Wisata Kawah Sikidang menanggapi keluhan jalur yang jauh dengan meminta maaf karena peraturan yang ada sampai saat ini memang begitu. Namun mereka juga memberi pengecualian bagi Lansia dan Wanita Hamil untuk berbalik dan keluar di pintu masuk.
Pihak Wisata Kawah Sikidang juga menyediakan kursi roda yang bisa dipakai. Sayang jumlah yang disediakan hanya 2 unit. Padahal pada hari ramai, pengunjung wisata bisa menembus 8.000 pengunjung dalam sehari.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Tursiman menanggapi masukan dari wisatawan untuk dijadikan evaluasi.
“Ini menjadi bahan evaluasi kami. Kenyamanan dan keamanan pengunjung tetap kita utamakan,” ujar Tursiman.
Evaluasi dan perbaikan wisata di Dieng dinantikan oleh para penggemar wisata eksotis. Apalagi Dieng sudah menjadi wisata andalan Jawa Tengah. ***