Ribuan Pekerja Wisata Kepung Gedung Sate! Tuntut Gubernur Jabar Cabut Larangan Study Tour!

APAAJA.NET – Bandung kembali menjadi saksi pergerakan massa besar-besaran. Ribuan pekerja dan pelaku sektor wisata dari berbagai wilayah di Jawa Barat dan luar daerah seperti Jabodetabek, Lembang, hingga Yogyakarta tumpah ruah di kawasan Gedung Sate, Selasa (22/7). Mereka hadir dalam aksi damai bertajuk Aksi 21725, menuntut Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), mencabut larangan kegiatan study tour bagi siswa sekolah.

Tuntutan: Cabut SE Gubernur Nomor 45

Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat Nomor 45/PK.03.03/KESRA tanggal 6 Mei 2025 dianggap sebagai bentuk kebijakan “keblinger” yang merugikan banyak pihak. Massa menyuarakan bahwa larangan study tour bukan sekadar membatasi perjalanan siswa, melainkan turut mematikan mata rantai ekonomi sektor pariwisata.

Baca Juga: Vonis 4,5 Tahun Penjara Dianggap Janggal, Tom Lembong Resmi Banding! Ini 5 Alasan Kuat dari Kuasa Hukumnya

“Larangan ini mematikan mata rantai penghidupan kami. Bukan hanya soal jalan-jalan, tapi tentang edukasi dan perputaran ekonomi besar,” ujar salah satu peserta aksi yang juga pemilik biro perjalanan wisata.

Dari Dini Hari hingga Siang, Aksi Berlangsung Damai

Sejak pukul 03.30 WIB, ratusan bus dari berbagai daerah telah bergerak menuju Bandung. Titik-titik strategis seperti KM 88 Tol Cipularang, Pasteur, Kota Baru Parahyangan, hingga Garasi DRW menjadi tempat konsolidasi ribuan peserta aksi. Mereka berasal dari kalangan sopir, tour guide, Event Organizer (EO), pengelola destinasi, hingga pelaku UMKM yang selama ini menggantungkan hidup dari sektor wisata edukatif sekolah.

Sayangnya, harapan mereka untuk bertemu langsung dengan Gubernur Dedi Mulyadi kandas. KDM sedang berada di Klaten, Jawa Tengah, untuk menghadiri acara peluncuran Koperasi Merah Putih bersama sejumlah tokoh nasional.

Ancaman Aksi Jilid 2 Jika Aspirasi Diabaikan

Koordinator aksi menyebutkan bahwa jika tidak ada tanggapan langsung dari Gubernur, maka massa siap menggelar Aksi Jilid 2 dengan kekuatan lebih besar. Mereka menutup aksi dengan satu pesan tegas:

“Cabut SE Gubernur, buka kembali ruang edukasi di lapangan, dan jangan matikan pariwisata rakyat!”

Baca Juga: PLN Indonesia Power UBP Semarang dan Mitra Binaan Zie Batik Raih Penghargaan CESA Berbakti Award 2025

Situasi lalu lintas di Bandung hingga siang hari relatif masih lancar. Namun, jika tuntutan ini terus diabaikan, bukan tidak mungkin tekanan publik akan semakin membesar.

Liputan ini mencerminkan suara ribuan rakyat kecil dan ribuan pekerja yang menggantungkan hidup pada sektor wisata pendidikan. Saatnya pemerintah mendengar dan berdialog.***

Sumber: https://portalpekalongan.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-1919513388/ribuan-pekerja-wisata-geruduk-gedung-sate-cabut-se-gubernur-larangan-study-tour?page=2

Related Posts

Hebat! PLN Indonesia Power UBP Semarang dan Zie Batik Sabet Dua Penghargaan Nasional Bergengsi di 2025!
  • July 21, 2025

APAAJA.NET – PLN Indonesia Power UBP Semarang datang memberi kabar membanggakan bersama mitra binaannya, Zie Batik, yang berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam ajang Circular Economy and Sustainability Awards (CESA) serta…

Read More

Continue reading
ERP Jakarta: Politik atau Solusi? Belajar dari Drama NYC
  • July 18, 2025

APAAJA.NET – ERP Jakarta: Politik atau Solusi? Jakarta siap menerapkan Electronic Road Pricing (ERP) sebagai solusi jitu untuk mengatasi kemacetan parah dan mengubah wajah kota dari “kota kendaraan” menjadi “kota…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *