
APAAJA.NET – Bayangkan bisa menikmati internet super cepat hingga 20 Gbps tanpa harus memasang kabel optik atau meluncurkan satelit ke luar angkasa. Hal ini bukan sekedar mimpi, melainkan kenyataan berkat teknologi terbaru dari Google yang diberi nama Taara.
Taara adalah proyek futuristik dari Alphabet X —laboratorium inovasi milik Google—yang mengandalkan laser tak kasat mata sebagai media transmisi data. Kecepatannya? Disebut-sebut 100 kali lebih cepat dari Starlink , dan yang paling menarik: biayanya jauh lebih murah.
Baca Juga: PLN Indonesia Power Lakukan Overhaul Besar! Jamin Listrik Semarang Tetap Stabil dan Aman
Apa Itu Google Taara dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Taara mengandalkan sistem bernama Lightbridge . Perangkat ini berukuran kira-kira sebesar lampu lalu lintas dan mampu memancarkan sinar laser dari satu titik ke titik lain dengan garis pandang langsung (line of sight).
Berbeda dari jaringan serat optik yang memerlukan infrastruktur atau Starlink yang membutuhkan ribuan satelit, Taara cukup dipasang di dua titik tinggi yang saling terlihat . Hasilnya adalah kecepatan luar biasa hingga 20 Gbps dalam radius 20 km.
Uji Coba Global: Dari Sungai Kongo hingga Festival Coachella
Teknologi ini bukan hanya konsep di atas kertas. Taara telah diuji di 12 negara dengan hasil memukau.
1. Kongo: Internet Menembus Sungai
Taara berhasil menghubungkan dua ibu kota— Brazzaville dan Kinshasa —yang memisahkan Sungai Kongo tanpa kabel bawah air. Hasilnya?
- Waktu aktif 99,99%
- Data terkirim: 700 TB
2. Coachella: Internet Tanpa Menara Tambahan
Di tengah lautan manusia dan gangguan sinyal, Taara sukses menghadirkan koneksi stabil tanpa membutuhkan menara tambahan maupun serat optik.
Keunggulan Taara Dibanding Teknologi Lain
- 20 Gbps , lebih cepat dari rata-rata fiber optik
- Tanpa kabel bawah tanah
- Tanpa peluncuran satelit mahal
- Pemasangan hanya dalam hitungan jam
- Tanpa limbah elektronik, jejak karbon sangat rendah
Teknologi ini sangat cocok untuk:
- Lokasi bencana
- Daerah terpencil
- Daerah perkotaan yang sulit dijangkau kabel optik
Tantangan dan Solusi: Butuh Garis Pandang Langsung
Kelemahan utama Taara adalah kebutuhan akan saling berhadapan —dua titik harus saling terlihat secara langsung. Namun, Google tidak tinggal diam.
pelacakan Otomatis Real-Time
Di Kenya, tim Taara mengembangkan pelacak otomatis yang menyesuaikan arah sinar laser secara real-time, bahkan saat terjadi kabut atau bangunan sedikit bergeser akibat angin atau pergerakan tanah.
Bukan Saingan, Tapi Pelengkap Starlink dan Fiber Optik
Google tidak membuat Taara untuk mematikan kompetisi. Sebaliknya, mereka ingin menciptakan sinergi:
- Starlink : Solusi untuk laut dan wilayah ekstrem terpencil
- Fiber optik : Cocok untuk kota-kota besar
- Taara : Solusi cerdas untuk wilayah semi-urban dan pedesaan
Masa Depan: Laser Internet untuk Mobil dan Perangkat IoT
Google merencanakan peluncuran chip fotonik pada tahun 2026 yang memungkinkan:
- Kendaraan otonom saling terhubung melalui laser
- Perangkat IoT berkomunikasi tanpa sinyal seluler
Bayangkan mobil-mobil yang bisa menukar data secara langsung di jalanan, tanpa penundaan jaringan!
Solusi Cerdas untuk Indonesia: Internet Tanpa Kabel di Ribuan Pulau
Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat diuntungkan dengan teknologi seperti Taara.
menghubungkan Pulau Tanpa Kabel Bawah Laut
Bayangkan dua titik tinggi di pulau berbeda seperti Papua dan Maluku saling “melihat”. Taara bisa langsung diaktifkan tanpa menara, tanpa kabel, dalam hitungan jam saja.
Internet Murah, Cepat, dan Ramah Lingkungan Bukan Lagi Mimpi
Google Taara menunjukkan bahwa masa depan internet tidak harus mahal dan kompleks. Dengan biaya rendah , pemasangan mudah , dan kecepatan tinggi , teknologi ini membuka peluang baru untuk pendidikan, bisnis, dan konektivitas di wilayah tertinggal.
Selamat datang di masa depan internet—cukup pasang seperti lampu jalan, dan dunia pun terhubung!***