
APAAJA.NET – Sabtu (22/3), Balai Muslimin di Komplek Masjid At Taqwa, Danaraja, Purwanegara, Banjarnegara menjadi saksi semaraknya pengajian dalam rangka peringatan Nuzulul Qur’an. Acara ini dihadiri ratusan jamaah dan diwarnai dengan berbagai catatan penting terkait regenerasi dan ancaman kenakalan remaja.
Ratusan Jamaah Padati Pengajian Nuzulul Qur’an
Sebanyak 200 kursi yang disediakan panitia terisi penuh, baik di dalam maupun di luar gedung. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Merden, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Danaraja 1 dan Danaraja 2, serta Kepala Desa Danaraja, Titon Sunandar.
Dalam sambutannya, Titon menyampaikan harapannya agar kegiatan seperti ini menjadi pertanda baik untuk kebangkitan kembali nuansa islami di Dusun 2 Danaraja.
“Aktivitas di Masjid At Taqwa mulai meningkat dibandingkan beberapa tahun belakangan. Yang paling penting, mari kita saling mengisi dan menghormati, baik yang dari Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama (NU),” ujar Titon Sunandar.

Kekhawatiran Minimnya Regenerasi di Kalangan Pemuda
Di balik kemeriahan acara, muncul kekhawatiran dari para relawan terkait minimnya generasi muda yang aktif dalam kegiatan keagamaan. Usman dan Sakim, sebagai pengurus aktif, menyoroti pentingnya regenerasi.
“Kalau melihat kondisi sekarang, cukup miris karena generasi muda yang terlibat sangat minim. Coba perhatikan di acara ini, mayoritas panitia dan jamaah masih didominasi generasi tua. Ada apa gerangan?” ungkap mereka dengan nada prihatin.
Menurut Usman, berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menarik minat generasi muda, namun pengaruh teknologi dan pergaulan menjadi tantangan besar.
Ancaman Obat Terlarang di Kalangan Remaja
Selain isu regenerasi, Kepala Desa Danaraja juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap fenomena kenakalan remaja yang dipicu oleh penyalahgunaan obat terlarang, khususnya obat koplo.
“Ini ancaman nyata dan berdampak buruk bagi generasi muda kita. Mari bersama-sama memberikan perhatian lebih terhadap masalah ini,” tegas Titon, sambil mengungkapkan beberapa kejadian kriminal di wilayahnya yang disebabkan oleh pengaruh obat terlarang.

Harapan Besar dari Pimpinan Muhammadiyah
Di akhir acara, Jumadi Al Kindi dari unsur Pimpinan Ranting Muhammadiyah Danaraja 1 menyampaikan harapannya agar Pimpinan Ranting Muhammadiyah 2 Danaraja yang baru dikukuhkan dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan umat.
“Semoga ini menjadi sarana yang tepat untuk membangun generasi yang lebih baik. Muhammadiyah adalah organisasi yang berkemajuan,” pungkasnya.
Pengajian Nuzulul Qur’an di Masjid At Taqwa, Danaraja bukan sekadar ajang keagamaan, tetapi juga menjadi momen refleksi penting mengenai regenerasi pemuda dan ancaman sosial di masyarakat. Kolaborasi antara tokoh masyarakat dan organisasi keagamaan diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi generasi mendatang.