
APAAJA.NET – Universitas Nahdlatul Ulama UMNU Kebumen bersama LAKPESDAM PCNU Kebumen menggelar forum strategis bertajuk “Kajian Strategik Arah dan Target RPJMD Kebumen 2024–2029”, Sabtu (24/5/2025). Kegiatan yang berlangsung di Aswaja Center UMNU ini menghadirkan berbagai tokoh dan akademisi untuk membahas arah pembangunan Kebumen yang inklusif, berkeadilan, dan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
Dialog Terbuka Hadirkan Perspektif Beragam
Forum ini menghadirkan empat narasumber dengan latar belakang keilmuan yang beragam. M. Fauhan Fawaqi membuka diskusi dengan tema “RPJMD dalam Perspektif Substantif: Penguatan Keagamaan dan Tantangan Generasi Z”. Dilanjutkan oleh Miftahul Ulum yang mengulas “RPJMD: Antara Realita dan Harapan”, serta Bahrun Munawir dengan perspektif daya saing daerah dalam RPJMD. Terakhir, Yusuf Murtiyono membahas sinergi antara RPJMD daerah dengan RPJMN nasional.
Diskusi dipandu oleh moderator Fikria Najitama dan berlangsung secara interaktif. Forum ini membuka ruang bagi semua elemen masyarakat untuk menyuarakan ide dan evaluasi terhadap perencanaan pembangunan jangka menengah daerah.
Baca Juga: Sebanyak 278 Pegawai Kemenag Kebumen Resmi Terima SK PPPK, Momentum Penuh Haru dan Syukur
Bupati Lilis: RPJMD Harus Pancarkan Nilai Kemanusiaan
Dalam sambutannya, Bupati Kebumen Lilis Nuryani menegaskan pentingnya RPJMD sebagai kompas moral dan strategis bagi arah pembangunan daerah. Ia menyatakan bahwa kebijakan publik seharusnya tidak hanya menargetkan pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga memprioritaskan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan.
“RPJMD ini adalah pijakan moral. Kita ingin pembangunan yang tidak semata-mata mengejar angka, tapi benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama kelompok rentan,” ujar Bupati Lilis.
Mengutip dawuh KH. Hasyim Asy’ari dan nilai-nilai perjuangan Gus Dur, ia menekankan pentingnya menjadikan masyarakat akar rumput sebagai subjek dalam pembangunan.
Kolaborasi Jadi Kunci Sukses Pembangunan
Bupati Lilis juga menekankan bahwa pembangunan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan oleh pemerintah.
“Harus kolaboratif. Pemerintah, masyarakat, dan organisasi keagamaan seperti NU harus berjalan bersama-sama membangun Kebumen,” imbuhnya.
Hal ini senada dengan pernyataan Rektor UMNU Kebumen, Dr. H. Imam Satibi, M.Pd.I., yang menyebut forum ini sebagai bentuk tanggung jawab moral perguruan tinggi terhadap arah pembangunan daerah.
“Forum ini adalah ruang refleksi dan proyeksi bersama antara akademisi, tokoh masyarakat, dan para pemangku kepentingan agar RPJMD lebih tepat sasaran dan responsif terhadap zaman,” ujar Rektor Imam.
Baca Juga; 310 Peserta Ikut Kebumen Badminton Fest 2025
Menghidupkan Tradisi Intelektual dan Peran Keagamaan
Diskusi ini tidak hanya menjadi wahana intelektual, tetapi juga ruang memperkuat peran organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama dalam pengawalan kebijakan publik. UMNU dan LAKPESDAM PCNU Kebumen menegaskan komitmennya untuk terus terlibat aktif dalam membentuk arah kebijakan pembangunan yang adil dan berkelanjutan di Kabupaten Kebumen.***