Mahasiswa KKN Posko 27 UIN Walisongo Semarang melakukan kunjungan dan belajar membatik di Sanggar Batik Linggo Gonoharjo

Mahasiswa KKN Posko 27 UIN Walisongo Semarang melaksanakan kunjungan edukatif ke Sanggar Batik Linggo yang berlokasi di Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami secara langsung proses pembuatan batik tradisional serta memperkaya wawasan mengenai warisan budaya lokal yang memiliki nilai filosofis mendalam.

Motif Batik Linggo terinspirasi dari Prasasti Linggo, sebuah batu bersejarah berbentuk lingga-yoni yang ditemukan oleh masyarakat sekitar pada tahun 1968. Prasasti tersebut memuat ornamen kepala ular dan kura-kura serta pola ukiran menyerupai mahkota Raja dan Ratu. Selain itu, motif batik lainnya mencerminkan kehidupan masyarakat sekitar, seperti motif padi, kopi, bambu, daun cengkeh, hingga anggrek bulan.

Mahasiswa KKN Posko 27 praktik membatik dipandu langsung oleh Pak Zamroni selaku pengelola batik Linggo

Dalam kunjungan tersebut, mahasiswa tidak hanya menerima penjelasan materi, namun juga langsung diajak untuk praktik membatik dan mewarnai kain. Proses praktik ini dipandu oleh Bapak Zahroni, pengelola Sanggar Batik Linggo.

Proses pewarnaannya memanfaatkan bahan alami

Sanggar Batik Linggo dikenal sebagai sanggar batik ramah lingkungan, karena seluruh proses pewarnaannya memanfaatkan bahan alami seperti kayu, akar, kulit buah, dan daun-daunan. Penggunaan bahan alami ini menjadikan limbah produksi tidak mencemari aliran sungai maupun area persawahan.

Batik Linggo sering mendapatkan penghargaan, salah satunya dari UIN Walisongo

Selain berfokus pada pelestarian budaya, Sanggar Batik Linggo juga telah berhasil mengukir berbagai prestasi dan penghargaan. Sanggar ini telah beberapa kali menerima penghargaan dari berbagai institusi, termasuk penghargaan dari UIN Walisongo atas kontribusinya dalam pelatihan edukasi batik berbasis kearifan lokal.

Mahasiswa KKN Posko 27 mendapat wawasan baru bahwa batik bukan hanya karya seni visual, tetapi simbol identitas bangsa

Melalui pengalaman ini, mahasiswa KKN Posko 27 merasa mendapat wawasan baru bahwa batik bukan hanya karya seni visual, tetapi simbol identitas bangsa yang menyimpan sejarah, filosofi, dan nilai budaya yang berharga. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap produk budaya lokal dan mendorong pelestariannya secara berkelanjutan.

Sanggar Batik Linggo terbuka bagi masyarakat umum, pelajar, dan pecinta seni untuk belajar membatik secara langsung. Bagi yang ingin merasakan pengalaman membuat batik, dapat mengunjungi Workshop dan Sanggar Batik Linggo di Desa Gonoharjo, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal.