

APAAJA.NET – SEMARANG – PT PLN Indonesia Power UBP Semarang resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah. Penandatanganan berlangsung di Hotel Haris Sentraland Semarang pada Sabtu (20/9), dengan dihadiri sejumlah perusahaan dan pemangku kepentingan.
Deputi KSPK BKKBN, Nopian Andusti, menyampaikan bahwa salah satu tantangan yang dihadapi calon ibu maupun ibu bekerja adalah kekhawatiran karier mereka terganggu ketika harus mendampingi tumbuh kembang anak. Program Tamasya hadir sebagai solusi untuk memperkuat layanan pengasuhan sekaligus meningkatkan partisipasi lintas sektor.
Ketua Tim Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Masyarakat BKKBN Jawa Tengah, Nitya Apranadyanti, S.Psi., selaku ketua Tim Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah menambahkan bahwa Program Tamasya memiliki empat fokus utama: peningkatan kapasitas pengasuh, pelaksanaan kelas pengasuhan, praktik pemantauan tumbuh kembang anak melalui Kartu Kembang Anak (KKA) dan aplikasi Si Bima, serta pelibatan lebih dari 250 peserta TPA dari Kota Semarang, Kendal, Demak, dan Boyolali.

Senior Manager PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, Flavianus Erwin Putranto, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan pada dua TPA, yakni Rumah Pelita dan TPA Hj. Sunariah. Bentuk pendampingan tersebut meliputi rujukan intervensi berat badan, kelas rujukan, pemberian KKA, hingga distribusi makanan tambahan untuk balita stunting dan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).
“Harapan kami, melalui Program Tamasya anak-anak dapat tumbuh ceria sementara para ibu dapat bekerja dengan tenang. Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan dukungan bersama dari berbagai perusahaan sebagai wujud nyata kepedulian terhadap generasi penerus. Inilah langkah nyata untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Erwin.
Melalui sinergi ini, BKKBN bersama PLN Indonesia Power UBP Semarang berharap dapat memperkuat koordinasi antar-pemangku kepentingan, memperluas layanan pengasuhan anak, serta memastikan pemantauan tumbuh kembang berjalan rutin dan optimal demi lahirnya generasi tangguh menuju Indonesia Emas.***