
Siginifikan Memberi Kontribusi Positif secara Makro-Mikro
APAAJA.NET – SEMARANG – Tiga sektor berikut ini kata anggota DPD RI – MPR RI dari Jawa Tengah, Abdul Kholik pada FGD di aula DPD RI Jalan Imam bonjol Semarang, 23 April 2025, berpotensi memberi kontribusi positif dan siginifikan pada pembangunan di Jawa Tengah.
“Sektor pertanian, maritim, dan pariwisata adalah 3 sektor yang berpotensi memberi kontribusi yang signifikan bagi pembangunan secara makro di Jawa Tengah,” kata Abdul Kholik atau Dr Abdul Kholik SH MSi, anggota DPD RI – MPR RI pada Asmas MPR RI & FGD di aula DPD RI Jalan Imam bonjol Semarang, 23 April 2025.
Membawakan materi “Mewujudkan Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Jawa Tengah melalui Pendekatan Kawasan” Abdul Kholik menegaskan bahwa tiga sektor tersebut bisa menjadi penunjang utama untuk mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah di Jawa Tengah.
“Sektor pertanian berkontribusi sebesar 13,23% dalam perekonomian di Jawa Tengah dengan subsector berupa tanaman pangan, hortikultura, dan peternakan. Produksi padi Jateng tertinggi ketiga setelah Jatim dan Jabar. Petani berjumlah 4,4 juta dengan lapangan pekerjaan lebih dari 15 juta jiwa. Sektor ini tetap tumbuh meski diterpa Covid-19 saat sektor lain menurun,” jelasnya.
Sektor maritim, lanjut dia, potensinya juga luar biasa. Sebab, luas perairan mencapai 17 ribu km2 dengan garis pantai sepanjang 1,127,85 km. “Hal ini bisa menghasilkan produksi perikanan tangkap mencapai 410 ribu ton dan perikanan budidaya lebih dari 558 ribu ton. Jumlah nelayan mencapai 188.522 orang.”
Di sektor pariwisata, wisatawan yang berkunjung di Jawa Tengah mencapai 69.480.726 orang. Sebanyak 68.887.558 di antaranya adalah wisnu dan 593.168 adalah wisman. “Banyak event sebagai daya tarik. Ada 1.607 objek wisata dan berbagai even tahunan sebagai penunjang daya tarik wisata. Even itu sendiri menyerap tenaga kerja yang jumlahnya mencapai 24,4 juta orang. Sehingga pariwisata menjadi salah satu sektor paling potensial untuk berkembang di Jateng,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin yang juga tampil sebagai pembicara merespons positif terhadap Hasil FGD Aspirasi Masyarakat.
“Hasil FGD ini bisa dimasukkan dalam rangka musrembang 2025 Jawa Tengah walau Musrembang sedang berlangsung dan sedang berjalan dan sudah pembahasan ketiga kalinya terkait RPJMD Jateng 2025,”jelas Gus Yasin.
Menurut dia, RPJMD ini akan menjadi pedoman dalam pembangunan jateng kedepan selama lima tahunan, fokus utama kita dalam pembangunan dalam RPJMD 2025 Jawa tengah saat ini adalah investasi, peningkatan kesejahteraan dan pembangunan infrastruktur.
Usulan dari DPD RI akan ber fokus 3 hal dalam pengembangan nya yaitu pertanian, maritim, dan pariwisata bisa menjadi bahan masukan positif.
“Sebagai informasi pada tahun 2024 nilai total investasi di Jawa Tengah mencapai 68,67 triliun,” jelasnya.
“Jawa Tengah bisa menjadi tumpuan lumbung pangan, ketika alat transportasi bisa dari kalimantan ke Jawa Tengah, kembali bisa memuat hasil produk pangan dari Jawa Tengah ke Kalimantan, sehingga bisa mengurangi inflasi bahan makanan terutama bahan pokok.” *
Abdul Kholik menyampaikan bahwa perlu di seimbangkan pembangunan di Jawa Tengah sisi utara dan pembangunan Jawa Tengah sisi selatan.
“Dalam segi prioritas, kami masih berupa tematik, dan tema pertama kami adalah pembangunan infrastruktur. Selain pembangunan jalan juga pembangunan insfrasruktur juga meliputi fasiltas kesehatan dan fasiltas pendidikan. Pengembangan kawasan industri,” Terang Taj Yasin Maemoen