
APAAJA.NET – BANJARNEGARA – Gelaran tradisional Dieng Culture Festival XV dipastikan akan digelar pada Agustus 2025. Hal ini dinyatakan oleh Pokdarwis Dieng yang biasa menjadi penggelar DCF setiap tahunnya.
Berbeda dengan DCF sebelumnya yang satu paket dengan ‘Jazz Di Atas Awan’, mulai tahun ini gelaran tersebut akan dilaksanakan secara terpisah. Namun panitia memberi ganti yang tidak kalah seru.
Alif Fauzi dari Pokdarwis Dieng mengungkapkan bahwa tahun ini DCF XV dikerjakan bersama Pemda Banjarnegara terutama Dinas Pariwisata.
“Sekarang kolaborasi dengan pemda Banjarnegara,” ungkap Alif saat dihubungi Apaaja.net.
Perubahan lain pada gelaran Dieng Culture Festival XV ini, panitia tidak bekerjasama dengan Kharisma Event Nusantara (KEN). Meskipun pada 2024 gelaran DCF masuk dalam 10 besar gelaran nasional yang diadakan KEN.
Penuturan Alif kepada Antaranews, pemisahan ‘Jazz Di Atas Awan’ dari paket DCF juga mengembalikan budaya tradisional sebagai roh penyelenggaraan DCF.
Tanggal dan Acara DCF XV
Pihak-pihak penyelenggara DCF XV 2025 kompak menutup mulut mengenai tanggal dan acara DCF. Bahkan Suryatun pemilik salah satu homestay di Dieng belum berani memastikan pemesanan kamar untuk tamu yang akan menyaksikan DCF XV.
“Belum launching,” ujarnya saat ditanyakan tanggal DCF.
Alif menegaskan tanggal DCF pastinya akan diumumkan oleh Bupati Banjarnegara, Amelia Desiana sendiri pada waktunya.
“Sudah pasti (penyelenggaraan DCF) tapi menunggu di launching ibu Bupati,” ujar Alif.
Peluncuran (launching) acara akan dilaksanakan pada 26-27 Juli 2025. Selain acara peluncuran acara DCF XV juga akan dilaksanakan Presale paket DCF, Bazar UMKM dan Fun Walk pada tanggal 27 Juli 2025 pagi.
Pengganti ‘Jazz Di Atas Awan’
Alif sempat membocorkan acara pengganti ‘Jazz Di Atas Awan’ pada paket DCF. Menurut Alif penggantian ini juga menjawab kritik bahwa DCF terlalu banyak acara modern.
Bahkan banyak peserta DCF lebih menanyakan artis acara ‘Jazz Di Atas Awan’ daripada acara tradisional yang dilaksanakan.
“Bahkan, calon wisatawan sering kali menanyakan ‘DCF tahun ini artisnya siapa’ (artis yang tampil dalam pagelaran Jazz Atas Awan, red.), bukan menanyakan berapa anak berambut gimbal yang akan mengikuti ruwatan atau pencukuran rambut gimbal,” katanya.
Pada DCF XV ini panitia bagian konseptor acara mengusulkan untuk memboyong orkestra dari ISI Yogyakarta. Menurut Alif personelnya sama dengan yang menggelar acara Orkestra di Hutan Pinus Mangunan bersama Ndarboy beberapa waktu lalu.
“Ini dari ISI Jogja. Kalau pemain musiknya sama, namanya beda,” ujar Alif tidak merinci lebih jauh. ***