APA AJA.NET – BANJARNEGARA – Youth CoLab adalah sebuah program inisiatif kolaboratif yang inspiratif bersama United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia. Program ini berfokus pada pemberdayaan wirausaha muda di sektor ekonomi hijau dan inovasi digital, berkontribusi pada penguatan ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Tengah.
Pada Minggu, 15 Juni 2025 telah diumumkan pemenang untuk tingkat regional Jawa Tengah. Petani muda Banjarnegara, Teguh Fajar Santosa, asal desa Ratamba kecamatan Pejawaran Banjarnegara menyabet Juara tingkat regional Jawa Tengah dan berhak melaju ke tingkat Nasional.
Fajar yang juga adalah pemilik Startup (perusahaan rintisan) Santosa Agro pernah menjadi Pemuda Pelopor Bidang Pangan tingkat Nasional 2023. Sebuah anugerah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Youth CoLab UNDP dimulai dengan menjaring 53 tim social enterprise muda yang penuh potensi di seluruh Jawa Tengah. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, 20 tim terbaik terpilih untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Selama satu bulan terakhir, ke-20 tim terpilih ini telah menerima pendampingan intensif melalui 7 sesi mentoring online yang berharga, membekali mereka dengan keterampilan esensial untuk menguatkan model bisnis hijau dan digital mereka.
Puncak dari program ini adalah “Final Day Pitching”, di mana para founder dengan berani mempresentasikan ide-ide inovatif mereka di hadapan panel juri ahli.
Menurut Fajar, kemenangan di Youth CoLab tingkat regional Jawa Tengah bukanlah karena kompetisi. Dia berpendapat setiap peserta adalah unik dan berlari di jalurnya masing-masing.
“Startup lain luar biasa hebat. Banyak yang punya ide-ide segar, dan semangat anak muda yang luar biasa. Tapi saya percaya, setiap startup punya jalannya masing-masing,” jelas Fajar yang baru berusia 23 tahun ini.
Kemenangan Santosa Agro, nama perusahaan rintisan yang didirikannya, lebih pada dampak yang ditimbulkan.
“Yang membedakan Santosa Agro mungkin bukan hanya pada ide, tapi pada konsistensi dan kedalaman dampak yang ingin kami ciptakan,” terangnya saat dihubungi secara daring pada Kamis 19 Juni 2025.
Fajar membangun (startup) dari bawah dari desa, dari lahan sendiri, dari masalah nyata yang dihadapi petani setiap hari. Jadi ketika Fajar bicara solusi, itu bukan teori. Itu adalah hasil dari mencoba, gagal, bangkit, dan memahami kebutuhan langsung dari masyarakat tani.
Kunci kemenangan Fajar di Youth CoLab
Saat didesak mengenai penyebab keunggulan Santosa Agro daripada startup lain, Fajar menjelaskan tentang masalah yang bisa dipecahkan dengan berdirinya Santosa Agro.
“Mungkin karena kami bukan sekadar membuat startup, tapi membangun gerakan. Gerakan pertanian mandiri, regenerasi petani muda, dan menjawab krisis pangan dengan tindakan nyata di lapangan. Tim juri mungkin bisa melihat bahwa ini bukan hanya ide, tapi sudah menjadi aksi,” katanya.
Santosa Agro menjadi contoh solusi bagi anak muda yang ingin berkarir di bidang pertanian. Startup ini juga menginspirasi banyak anak muda yang masih ragu berkarir di bidang pertanian dan jadi solusi bagi masalah pangan bukan hanya di Indonesia namun bagi dunia. ***
apaadminaja