Tidak Ada Wisuda, SMAN 1 Sigaluh Rayakan Perpisahan Dengan Penyerahan Bantuan Biaya Kuliah

apaaja.net – Pelarangan Wisuda SMA sempat viral di Jawa Barat. Sempat timbul perdebatan antara Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Cinta Aura yang belakangan diketahui bahwa dirinya bukan lagi seorang siswa.

Ternyata peraturan larangan Wisuda sudah berlaku di Jawa Tengah semenjak 2020 sebagai imbas sekolah gratis yang melarang adanya pungutan. Termasuk pungutan ke orang tua siswa untuk pengadaan acara Wisuda dan studi tour.

Peraturan ini di Jawa Tengah selalu diingatkan kembali setiap jelang kelulusan siswa. Namun terkadang dari pihak siswa masih ada yang ingin merayakan perpisahan setelah bersama menempuh pendidikan sekira 3 tahun.

“Jateng masih pake aturan (Gubernur) Ganjar,” kata Heni seorang Guru di SMAN 1 Sigaluh.

Salah satunya perayaan kelulusan dan pelepasan siswa kelas XII SMAN 1 Sigaluh di mana di Sekolah Tersebut tidak ada Wisuda. Acara digelar secara sederhana dengan apel pelepasan dan penyerahan Surat Keterangan Lulus (SKL) pada Kamis, 8 Mei 2025 di lapangan sekolah.

Sebanyak 252 siswa berseragam OSIS, secara simbolis dilepas topi dan dasi sekolah oleh Kepala SMAN 1 Sigaluh Antono Aribowo. Tak hanya itu, juga diserahkan penghargaan untuk siswa dengan nilai terbaik dan juga siswa dengan prestasi kejuaraan di tingkat nasional.

Berbeda dengan sekolah lain, pada pelepasan diserahkan penghargaan dan bantuan untuk siswa yang lolos SNBP pemilik KIP Kuliah. Mereka masih berjuang untuk mendapatkan bangku kuliah karena beberapa diantara mereka juga terkena UKT yang relatif tinggi di kampus UIN.

Heni Purwono yang menjabat sebagai Wakasek Humas SMAN 1 Sigaluh, mengungkapkan pihaknya selalu berusaha untuk mengantar para siswa dhuafa yang akan kuliah namun terkendala biaya.

“Sejak awal kita kawal mereka yang duafa namun ingin kuliah. Kita fasilitasi pembuatan akun KIP Kuliah, ada sekitar 90 siswa yang mengajukan KIP Kuliah. Juga kita bantu yang lolos seleksi dengan dana infaq Selasa dan Jumat atau infaq Selamat,” jelas Heni.

Infaq Selamat, tambah Heni adalah infaq sukarela guru dan siswa untuk membantu siswa yang kurang mampu serta untuk kegiatan-kegiatan keagamaan. Selain untuk membantu transport siswa, kelengkapan sekolah siswa, juga bantuan untuk siswa yang memiliki KIP Kuliah dan diterima di Perguruan Tinggi.

Baca Juga: Mahasiswa (UNDIP) Raih Gold Medal di Ajang C.N. Fest 2025

“Meskipun mereka punya KIP Kuliah, tapi kan tidak langsung cair diterima oleh siswa. Mereka juga butuh untuk tes Kesehatan, lapor diri dan lain-lain. Belum lagi untuk kost dan makan di bulan-bulan pertama kuliah. Apa lagi ada juga yang di UIN semester 1 harus bayar. Ini kan harus kita bantu. Kalau tidak, kesempatan yang sudah ada di depan mata bisa hilang begitu saja. Padahal kita meyakini, kuliah adalah salah satu cara untuk memutus mata rantai kemiskinan mereka,” ujar Heni.

Kelima siswa yang mendapatkan bantuan adalah Khairunisa Intan, diterima di Pendidikan Fisika UIN Wali Songo Semarang, Revani Yulistin, diterima di Ilmu Gizi UIN Wali Songo Semarang, Hidayah Syaiful Anwar, diterima di Informatika UIN Syaifudin Zuhri Purwokerto. Nasib ketiganya masih belum pasti karena terhalang UKT tinggi yang harus dibayarkan di semester 1.

Adapun dua siswa lainnya, Muhammad Rai Valdi, diterima di Teknik Informatika Universitas Airlangga Surabaya dan Nagita Eva Widianti, diterima di Biologi Terapan Universitas Jenderal Sudirman Purwokerto, relatif aman dan dipastikan melanjutkan karena pihak kampus tidak menerapkan kebijakan pembayaran UKT semester 1.

“Kami berharap ada keringanan UKT atau sukur-sukur gratis dari kampus UIN. Karena kami pemilik KIP Kuliah memang benar-benar tidak mampu membayar UKT. Orang tua saya shock begitu tahu saya harus bayar UKT 4 juta rupiah,” ujar salah satu siswa, Hidayah Syaiful Anwar. ***

Brave

Penulis asli Banjarnegara yang masih belajar menulis secara otodidak. Suka menggambarkan suasana dan keadaan sekitar melalui tulisan yang menginspirasi. Backpacker, wisata, kuliner menjadi hobi yang mengasikkan. Gunung, pantai, kota, desa, pulau atau benua, dalam dan luar negeri siap dijelajahi. Membaca dan menulis menjadi keseruan sendiri untuk ekspresi diri.

Related Posts

Sebanyak 139 SMA/SMK/MA Swasta Tahun 2025 di Jawa Tengah Berikan Akses Sekolah Gratis Bagi Siswa Kurang Mampu
  • May 21, 2025

APAAJA.NET – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan akses Sekolah Gratis bagi siswa kurang mampu dengan menjalin kemitraan bersama 139 sekolah swasta. Program ini bertujuan membantu siswa miskin agar tetap melanjutkan pendidikan…

Read More

Continue reading
Mahasiswa (UNDIP) Raih Gold Medal di Ajang C.N. Fest 2025
  • May 20, 2025

APAAJA.NET – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) kembali mengharumkan nama kampus lewat torehan prestasi gemilang di ajang ilmiah nasional bergengsi Cipta Nusantara Fest (C.N. Fest) 2025. Tim dari Program Studi Teknologi…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *