Donor Darah Saat Puasa: Apakah Aman? Ini Fakta dan Tipsnya

APAAJA.NET – Donor darah merupakan tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa. Namun, ketika menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, banyak yang bertanya-tanya apakah donor darah saat puasa aman dilakukan.

Baca Juga: Aturan Baru Study Tour: Sekolah Harus Lebih Selektif

Secara medis, donor darah saat puasa bisa dilakukan, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saat seseorang mendonorkan darah, tubuh kehilangan sekitar 350-450 ml darah. Kehilangan darah ini dapat menyebabkan efek samping seperti:

  • Rasa lemas
  • Pusing
  • Risiko pingsan

Kondisi ini dapat diperparah jika tubuh kekurangan cairan atau memiliki tekanan darah rendah. Para ahli menyarankan agar seseorang yang berpuasa memastikan asupan cairan dan nutrisi yang cukup sebelum dan sesudah mendonorkan darah untuk menghindari dehidrasi dan kelemahan tubuh.

Kapan Waktu Terbaik untuk Donor Darah Saat Puasa?

Memilih waktu yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran setelah mendonorkan darah. Berikut adalah waktu terbaik untuk donor darah saat Ramadan:

  1. Setelah Berbuka Puasa Waktu paling disarankan adalah setelah berbuka puasa karena tubuh sudah mendapatkan asupan makanan dan cairan yang cukup. Hal ini dapat membantu tubuh pulih lebih cepat setelah donor darah.
  2. Menjelang Sahur Jika memungkinkan, lakukan donor darah di malam hari sebelum sahur. Dengan cara ini, tubuh memiliki waktu cukup untuk pemulihan dan mendapatkan nutrisi yang diperlukan saat sahur.
  3. Siang Hari? Sebaiknya Hindari Donor darah di siang hari saat puasa sebaiknya dihindari. Kondisi perut kosong dan kurangnya asupan cairan selama berjam-jam meningkatkan risiko pusing, lemas, dan dehidrasi.

Tips Aman Donor Darah Saat Puasa

Agar tetap bugar dan sehat setelah mendonorkan darah di bulan Ramadan, perhatikan beberapa tips berikut ini:

  1. Pastikan Tubuh Terhidrasi dengan Baik Minum banyak air setelah berbuka untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang selama donor darah.
  2. Konsumsi Makanan Bergizi Pilih makanan kaya zat besi seperti daging merah, bayam, dan kacang-kacangan untuk membantu proses regenerasi darah.
  3. Istirahat yang Cukup Pastikan Anda mendapatkan istirahat yang cukup agar tubuh memiliki waktu pemulihan yang optimal.
  4. Hindari Aktivitas Berat Setelah donor darah, hindari aktivitas fisik yang berat agar tubuh tidak mudah lelah atau pusing.
  5. Segera Berbuka Jika Merasa Lemas Jika merasa pusing atau lemah setelah donor darah, sebaiknya segera berbuka puasa untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.***

Mohammad Kurniawan

Adalah seorang jurnalis otomotif (kontributor) pada tahun 2003-2010 di Otomotif Group-Kelompok Kompas Gramedia) dan 2012-2018 di maniakmotor.com. Atas pengalaman tersebut,di tahun 2018 mendirikan otoinfo.id. Selain aktif menulis juga giat diberbagai organisasi darimasih berstatus mahasiswa sampai saat ini

Related Posts

Apa Benar Lelaki Memang Sulit Bercerita?
  • November 13, 2025

Apaaja.net-Setiap orang memiliki mekanisme pelepasan stress yang berbeda, bagi sebagian perempuan, berbelanja di mall atau sekadar mampir di warung seblak bisa menjadi salah satu pelepasan stress, tapi bagi lelaki, terkadang…

Read More

Continue reading
Mahasiswa KKN UIN Walisongo Ikut Serta dalam Rapat Koordinasi KPM dan Non KPM untuk Percepatan Penurunan Stunting
  • October 30, 2025

Limbangan, Kendal —Dalam rangka upaya percepatan penurunan stunting di wilayah desa, Mahasiswa KKN Posko 27 UIN Walisongo Semarang turut hadir dan berpartisipasi aktif dalam Rapat Koordinasi Kader Pembangunan Manusia (KPM)…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *