
Apaaja.net – Di Indonesia, penyakit kanker tulang menyumbang sekitar 1,6% dari seluruh jenis kanker pada manusia. Osteosarkoma, salah satu jenis kanker tulang, memiliki distribusi terbanyak pada usia muda, terutama remaja. Data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menunjukkan terdapat 219 kasus osteosarkoma dalam kurun waktu 13 tahun, dengan rata-rata 16,8 kasus per tahun.
Kanker tulang adalah jenis kanker yang menyerang sel-sel penyusun tulang. Penyakit ini memang tergolong langka, tetapi memiliki dampak serius pada penderitanya. Salah satu jenis kanker tulang yang paling umum adalah osteosarkoma, yang sering menyerang anak-anak dan dewasa muda. Pengidap Kanker tulang bisa mengalami nyeri, pembengkakan, dan bahkan patah tulang tanpa diketahui sebab yang jelas.
Penyebab Kanker Tulang
Kanker tulang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, meskipun dalam banyak kasus penyebab pastinya masih belum sepenuhnya dipahami. Berikut adalah beberapa faktor yang diketahui atau diduga berperan pada perkembangan kanker tulang:
- Mutasi Genetik: Perubahan atau mutasi genetik tertentu, seperti pada genp53 dan RB1, dapat meningkatkan risiko munculnya kanker tulang.
- Faktor Hereditas: Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan kanker tulang atau sindrom genetik tertentu, seperti Li-Fraumeni syndrome atau retinoblastoma herediter, risikonya bisa lebih tinggi.
- Paparan Radiasi: Terapi radiasi untuk pengobatan kanker lain dapat menyebabkan perubahan pada sel tulang yang meningkatkan risiko kanker tulang.
- Penyakit Tulang: Beberapa kondisi seperti penyakit Paget pada tulang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker tulang, terutama pada orang tua/pasien geriatri.
- Infeksi Virus: Virus tertentu seperti virus Epstein-Barr (EBV) telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker, meskipun hubungan langsung dengan kanker tulang masih belum sepenuhnya dipastikan.
- Trauma atau Cedera: Meskipun tidak dianggap sebagai penyebab langsung, beberapa penelitian mencatat bahwa trauma pada tulang terkadang berhubungan dengan munculnya kanker tulang di area yang terluka.
- Aktifitas Merokok: Merokok diketahui memiliki dampak negatif pada kesehatan tulang, termasuk penurunan kepadatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD), yang dapat meningkatkan risiko patah tulang. Penelitian menunjukkan bahwa perokok berat lebih cenderung mengalami osteopenia, yaitu kondisi penurunan massa tulang yang dapat menjadi faktor risiko kanker tulang.
Baca Juga: Terapi Ozon: Manfaat, Cara Kerja, dan Meningkatkan Kesehatan
Namun perlu diperhatikan juga bahwa kanker tulang adalah kondisi yang kompleks, dan keberadaan faktor-faktor di atas tidak selalu berarti seseorang pasti akan terkena penyakit ini.
Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan agar terhindar dari kanker tulang adalah dengan mengupayakan Pola Hidup Sehat. Seperti menjaga pola makan seimbang, rajin olahraga dan tidak merokok.
Di sisi lain, apaaja friends juga perlu mengenali Riwayat Genetik: Jika ada riwayat keluarga dengan kanker tulang atau sindrom genetik tertentu, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan ataupun pemeriksaan yang sesuai.