
APAAJA.NET – Puasa intermiten atau intermittent fasting adalah pola makan yang membagi waktu antara periode makan dan periode puasa. Tidak seperti diet biasa yang membatasi jenis makanan, puasa intermiten lebih menekankan pada kapan Anda makan, bukan apa yang dimakan. Pola ini semakin populer karena berbagai penelitian menunjukkan manfaatnya untuk kesehatan tubuh secara menyeluruh. Berikut ini beberapa manfaat mengenal Puasa Intermiten!
Cara Kerja Puasa Intermiten
Saat tubuh berpuasa, kadar insulin menurun sehingga metabolisme lemak meningkat. Energi tidak lagi hanya berasal dari glukosa, tetapi juga dari pembakaran cadangan lemak.
Selain itu, terjadi proses autofagi, yaitu mekanisme alami tubuh dalam membersihkan sel rusak yang berpotensi menjadi penyakit serius, termasuk kanker. Inilah alasan puasa intermiten tidak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi juga mendukung kesehatan sel dan mencegah penyakit kronis.
Manfaat Puasa Intermiten untuk Kesehatan
Baca Juga: Polisi dan TNI Ingatkan Siswa: Jangan Terprovokasi Aksi Anarki, Fokus Raih Masa Depan
1. Menurunkan Berat Badan
Meningkatkan pembakaran lemak dan menekan rasa lapar secara alami.
2. Meningkatkan Metabolisme
Membantu menstabilkan kadar insulin dan gula darah.
3. Detoksifikasi Tubuh
Melalui proses autofagi, tubuh membersihkan sel-sel yang sudah tidak sehat.
4. Mencegah Penyakit Kronis
Dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga beberapa jenis kanker.
5. Mendukung Kesehatan Otak
Penelitian menunjukkan puasa intermiten mampu meningkatkan fungsi kognitif dan melindungi otak dari kerusakan.
Metode Puasa Intermiten yang Populer
Ada beberapa metode puasa intermiten yang banyak dipraktikkan:
- Metode 16/8: Berpuasa 16 jam, makan dalam jendela waktu 8 jam.
- OMAD (One Meal a Day): Hanya makan satu kali sehari.
- Metode 5:2: Makan normal 5 hari dalam seminggu, mengurangi kalori drastis di 2 hari lainnya.
Siapa yang Harus Berhati-hati?
Baca Juga: Kulit Kusam dan Rambut Rontok karena Stres? Kenali Penyebab dan Solusi Ampuhnya
Puasa intermiten tidak cocok untuk semua orang. Beberapa kelompok yang perlu konsultasi dokter sebelum mencoba antara lain:
- Ibu hamil dan menyusui
- Penderita diabetes tipe 1
- Anak remaja yang masih dalam masa pertumbuhan
- Orang dengan kondisi medis tertentu
Tips Aman Memulai Puasa Intermiten
1. Mulai Secara Bertahap
Cobalah puasa 12 jam terlebih dahulu sebelum naik ke pola 16/8.
2. Perbanyak Minum Air Putih
Hidrasi sangat penting untuk mencegah dehidrasi.
3. Pilih Makanan Sehat Saat Waktu Makan
Fokus pada protein, sayuran, lemak sehat, dan biji-bijian utuh.
4. Dengarkan Tubuh Anda
Jika merasa pusing, lemas, atau tidak nyaman, hentikan dulu puasa dan konsultasikan dengan ahli kesehatan.
Puasa Intermiten Bisa Jadi Pola Hidup Sehat
Puasa intermiten bukan sekadar tren, melainkan pola makan yang telah terbukti memberikan banyak manfaat. Dengan memahami cara kerja, metode yang sesuai, serta tips aman, Anda bisa menjadikannya sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Mulailah secara perlahan, konsisten, dan bijak agar manfaatnya bisa dirasakan tanpa mengganggu kesehatan.
Mengenal Puasa Intermiten yang aman untuk pemula ini sangat menarik bukan? ***