
APAAJA.NET – Penyakit pes adalah infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini berasal dari hewan dan dapat menyebar ke manusia melalui berbagai cara, terutama melalui perantara kutu yang hidup di tubuh hewan seperti tikus.
Baca Juga: Cegah Pecah Pembuluh Darah Otak bagi Lansia, ini Tipsnya!!
Cara Penularan Penyakit Pes dari Hewan ke Manusia
1. Melalui Gigitan Kutu Tikus yang Terinfeksi
Kutu yang hidup pada tubuh tikus merupakan perantara utama dalam penyebaran penyakit pes. Bakteri Yersinia pestis berkembang biak di kerongkongan kutu. Saat kutu menggigit manusia atau hewan lain, bakteri keluar bersama air liur kutu dan masuk ke tubuh korban melalui luka gigitan.Proses ini menyebabkan infeksi pada kelenjar getah bening dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya.
2. Kontak Langsung dengan Hewan yang Terinfeksi
Selain melalui kutu, penyakit pes juga dapat menular jika manusia menyentuh jaringan tubuh atau cairan dari hewan yang terinfeksi. Hal ini bisa terjadi jika ada luka terbuka pada kulit atau jika bakteri masuk melalui selaput lendir di mata, hidung, atau mulut.
Hewan-Hewan yang Bisa Menjadi Perantara Penyakit Pes
Beberapa hewan yang dapat membawa bakteri Yersinia pestis antara lain:
-
Tikus
-
Kucing
-
Anjing
-
Marmut
-
Kelinci
-
Tupai
-
Domba
-
Rusa
Ketika hewan-hewan ini digigit kutu yang sudah terinfeksi, mereka dapat menjadi inang pembawa bakteri dan menularkannya secara tidak langsung ke manusia.
Dampak Infeksi Pes pada Tubuh Manusia
Setelah masuk ke tubuh manusia, bakteri akan menyerang kelenjar getah bening, menyebabkan pembengkakan dan nyeri hebat. Jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke:
-
Paru-paru (menyebabkan pes pneumonik)
-
Aliran darah (pes septikemik)
-
Selaput otak (menyebabkan meningitis, meski jarang terjadi)
Cara Mencegah Penularan Penyakit Pes
Untuk mencegah tertular penyakit pes, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
1. Mengendalikan Populasi Tikus
Pastikan lingkungan bersih dari sampah dan makanan yang bisa mengundang tikus.
2. Menghindari Kontak dengan Hewan Liar atau Sakit
Jangan menyentuh hewan yang sakit atau mati, terutama tanpa perlindungan. Gunakan sarung tangan ketika menyentuh hewan yang sakit atau mati untuk mencegah infeksi bakteri.
3. Menggunakan Repelan Kutu dan Pakaian Tertutup
Saat berada di area yang berisiko, gunakan pelindung tubuh seperti Hazmat atau APD lainnya, dan obat anti-kutu.
4. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Lingkungan yang bersih akan meminimalkan keberadaan kutu dan hewan pembawa penyakit.
Meskipun tergolong langka, penyakit pes masih menjadi ancaman yang perlu diwaspadai. Dengan memahami cara penularannya dari hewan ke manusia serta langkah-langkah pencegahannya, kita dapat mengurangi risiko tertular infeksi berbahaya ini. Waspadai hewan liar, jaga kebersihan, dan hindari gigitan kutu untuk melindungi diri dan keluarga.***