
APAAJA.NET – Bagi banyak orang, teh manis menjadi pilihan utama saat berbuka puasa. Dengan rasanya yang manis dan menyegarkan, teh manis membantu menghilangkan dahaga setelah seharian berpuasa. Namun, apakah kebiasaan ini benar-benar baik untuk kesehatan tubuh? Mari kita bahas lebih dalam.
Baca Juga: Manfaat Puasa untuk Detoksifikasi Tubuh Secara Alami
Kenapa Teh Manis Populer Saat Berbuka Puasa?
Saat berpuasa lebih dari 12 jam, kadar gula darah dalam tubuh cenderung menurun, yang bisa menyebabkan rasa lemas, pusing, dan kurang fokus. Teh manis menjadi minuman yang populer karena kandungan gula di dalamnya memberikan energi instan yang cepat diserap oleh tubuh. Selain itu, teh mengandung antioksidan seperti polifenol dan flavonoid yang membantu menangkal radikal bebas serta menjaga kesehatan tubuh secara umum.

Namun, meskipun teh manis memiliki manfaat energi instan dan antioksidan, kita perlu memperhatikan konsumsi gula dalam teh untuk menjaga kesehatan tubuh.
Pandangan Medis: Apakah Teh Manis Sehat atau Perlu Dibatasi?
Meskipun memberikan manfaat energi cepat, teh manis yang dikonsumsi secara berlebihan bisa memiliki dampak negatif pada kesehatan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dari pandangan medis:
1. Lonjakan Gula Darah
Teh manis dapat mengembalikan energi dengan cepat, tetapi lonjakan kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan rasa lemas setelah efeknya hilang. Lonjakan gula darah yang sering bisa menyebabkan kelelahan dan meningkatkan risiko penyakit metabolik. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi teh manis dalam jumlah yang wajar.
2. Efek Diuretik dari Teh
Teh mengandung sedikit kafein yang memiliki efek diuretik, yaitu meningkatkan produksi urine. Jika dikonsumsi berlebihan, teh justru bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Pastikan untuk tetap mengimbangi dengan air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
3. Dampak pada Pencernaan
Teh manis hangat bisa membantu menenangkan pencernaan setelah seharian berpuasa. Namun, bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung atau gangguan pencernaan, teh yang terlalu pekat dapat memicu ketidaknyamanan, seperti rasa panas atau perut kembung.
Alternatif Gula yang Lebih Sehat
Jika Anda ingin menikmati teh tanpa risiko lonjakan gula darah, pertimbangkan untuk mengganti gula pasir dengan pemanis alami. Madu atau gula aren, misalnya, memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir, sehingga lebih aman bagi tubuh. Dengan demikian, Anda bisa tetap menikmati teh manis yang lebih sehat dan lebih ramah di tubuh.
Tips Menikmati Teh Manis dengan Lebih Sehat
Untuk tetap mendapatkan manfaat teh tanpa risiko kesehatan, berikut beberapa tips penyajian yang lebih sehat:
1. Gunakan Gula Secukupnya
Hindari menambahkan terlalu banyak gula agar teh tetap sehat dan tidak memberikan lonjakan gula darah yang berbahaya bagi tubuh. Cobalah mengurangi jumlah gula sedikit demi sedikit.
2. Pilih Teh Berkualitas
Teh hijau atau teh hitam memiliki kandungan antioksidan lebih banyak dibandingkan teh instan. Pilih teh berkualitas untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal.
3. Tambahkan Lemon atau Jahe
Lemon kaya akan vitamin C, sementara jahe memiliki sifat anti-inflamasi dan membantu pencernaan. Kedua bahan ini bisa memberikan rasa yang segar pada teh Anda serta meningkatkan manfaat kesehatannya.
4. Jangan Langsung Minum dalam Keadaan Panas
Biarkan teh sedikit mendingin agar tidak mengganggu pencernaan yang baru mulai bekerja setelah puasa. Minum teh dengan suhu yang nyaman bagi tubuh Anda.***