
APAAJA.NET – JOMBANG – Dipimpin pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Semarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA bersama Ibu Nyai Fenty Hidayah, S.Pd, ribuan santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang dengan menumpang 25 bus besar melakukan ziarah aulia Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Madura.
“Ziarah tahunan biasanya kami gelar menjelang Hari Santri Nasional. Ziarah tahun ini berlangsung selama dua hari, Sabtu–Ahad, 20–21 September 2025,” jelas Yai Fadhlolan Musyaffa’.
Perjalanan ziarah diawali dari Jombang, makam pendiri NU, Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari, putranya KH. Wahid Hasyim, serta cucunya KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Rombongan PPFF disambut hangat oleh Kasepuhan Pengasuh Pondok Tebuireng, bersama keluarga KH. Sholahuddin Wahid.

Suasana penuh keakraban terasa ketika Kyai Fadlolan dasambut memasuki pintu khusus ndalem masyayikh dan diajak berbincang santai, melepas rindu, hingga ngopi bersama Gus Amin Zein di kediaman KH Shalahudin Wahid, sambil menanti masuknya santri dari 25 bus ke area makam.
Setelah rombongan ribuan santri memadati area makam. Kyai Fadlolan mendapat kehormatan khusus untuk diperkenankan masuk area sakral dalam pagar makam untuk memimpin tahlil dan doa dari dalam makam. Sementara ribuan santri lainnya mengikuti dengan khusyuk dari luar pagar besi.
Hal ini menjadi istimewa, sebab aturan umum tidak memperkenankan penggunaan pengeras suara, namun rombongan PPFF memperoleh izin khusus.
Gus Dur sendiri merupakan sosok yang sangat dikagumi santri PPFF, baik sebagai ulama, kiai pesantren, maupun tokoh bangsa yang pernah memimpin Indonesia sebagai Presiden ke-4 RI.
Ketika tiba di area makam Gus Dur, para santri duduk rapi dengan penuh takzim, menanti arahan Kyai Fadlolan untuk memulai doa bersama.

Suasana khidmat pun semakin terasa saat lantunan tahlil dan doa menggema, menghadirkan nuansa spiritual yang mendalam.
Ziarah auliya’ ini bukan sekadar tradisi, melainkan juga upaya mendidik santri agar mendoakan para pahlawan dari kalangan kiai dan ulama, serta meneladani perjuangan mereka dalam menjaga, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan NKRI melalui ajaran Islam.
Dengan penuh harap, para santri memanjatkan doa agar dikabulkan Allah SWT melalui wasilah para kekasih-Nya.
Usai rangkaian doa, seluruh santri menikmati makan siang dengan menu khas PPFF yang telah disiapkan.
Perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Madura untuk berziarah dan bertabarruk kepada Syaikhona Kholil Bangkalan, guru agung dari Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari.

Semoga kegiatan ziarah ini semakin menumbuhkan rasa cinta kepada para Auliya’, menguatkan ikatan ruhani santri, serta menghantarkan doa-doa seluruh rombongan agar mendapat keberkahan dan diijabah Allah SWT. Allahumma Aamiin.***