Gus Baha, Menjadi Baik Tak Harus Langsung Sempurna, Mulailah dengan Menjaga Lisan

APAAJA.NET – Kebaikan adalah tujuan mulia setiap manusia, namun tidak semua orang bisa langsung bersikap mulia atau sempurna dalam memuliakan sesama. Menurut Gus Baha, seorang ulama karismatik Indonesia, langkah awal yang paling mudah dan penting dalam memulai kebaikan adalah dengan menjaga lisan.

“Bila belum mampu mengangkat martabat orang lain, setidaknya jangan merendahkan mereka,” pesan Gus Baha. Lisan adalah pintu utama yang menunjukkan kondisi hati seseorang. Ucapan yang keluar dari mulut kita memiliki dampak yang sangat besar, bisa menancap dalam hati orang lain dan memengaruhi hubungan sosial secara luas.

Menjaga Lisan: Kunci Memulai Kebaikan

Di zaman modern ini, komentar pedas dan sindiran mudah tersebar, terutama melalui media sosial. Gus Baha mengingatkan agar kita lebih berhati-hati dalam berkata-kata. Menjaga lisan bukan hanya soal menghindari perkataan kasar, tapi juga tentang menahan diri dari menghina atau menyakiti perasaan orang lain.

Baca Juga: Gus Baha: Diam Itu Emas, Keutamaan Menjaga Lisan

Tidak semua orang membutuhkan pujian, tetapi hampir semua orang menginginkan penghargaan dan rasa dihargai. “Jika belum mampu memberi pujian, cukuplah dengan tidak melukai perasaan,” ujar Gus Baha. Ini adalah bentuk kemuliaan hati yang bisa dimulai siapa saja.

Menahan Diri dari Menghina adalah Bentuk Ibadah

Menurut Gus Baha, menahan hinaan dalam diam kadang lebih terhormat daripada berbicara sembarangan. Memuliakan orang lain memang perbuatan luhur, tapi menahan diri agar tidak menjadi penyebab kegelisahan orang lain juga merupakan ibadah.

Ketenangan hati dan hubungan harmonis dengan sesama dapat tumbuh dari sikap sederhana ini. Ucapan bisa menjadi pintu pahala jika digunakan untuk kebaikan, atau awal dari dosa jika disalahgunakan.

Baca Juga: Doa dan Kekuatan: Gus Baha Ungkap Makna Pertolongan Allah

Mulailah dari Hal yang Paling Mudah

Mengajarkan bahwa untuk menjadi pribadi yang baik, tidak harus langsung sempurna. Mulailah dengan hal paling mudah yakni menjaga lisan agar tidak menyakiti hati orang lain. Langkah kecil ini bisa menjadi fondasi kuat untuk mengembangkan akhlak mulia dan memperbaiki hubungan sosial.

Dengan menjaga lisan, kita tidak hanya menjaga hati orang lain, tetapi juga membersihkan hati sendiri, membuka peluang pahala, dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Pilihan ada di tangan kita untuk memulai perubahan positif setiap hari.***

Related Posts

Ustadz Sholihin Jelaskan Bahaya Nafsu Amarah sebagai Lautan Syahwat dalam Kajian Subuh
  • May 17, 2025

APAAJA.NET – Prof H Sholihan dalam kajian Subuh Sabtu pagi (17/5/2025) menyampaikan pemahaman mendalam tentang konsep nafsu amarah atau jiwa yang senantiasa memerintah pada keburukan. Penjelasan tersebut disampaikan saat mengkaji…

Read More

Continue reading
10 Petuah Bijak Al-Ghazali yang Menenangkan Jiwa dan Menuntun Kehidupan
  • May 16, 2025

APAAJA.NET – 10 Petuah Bijak Al-Ghazali, Kehidupan tak pernah lepas dari ujian, kegelisahan, dan kebimbangan. Di saat hati terasa hampa dan akal kehilangan arah, nasihat bijak dari para ulama bisa menjadi…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *