Kajian Ba’da Subuh di Masjid Al-Huda Tegaskan Pentingnya Persatuan Umat

APAAJA.NET – Dalam kajian rutin ba’da subuh di Masjid Al-Huda, Sabtu (26/4), Prof. H. Sholihan, M.Ag. menyampaikan materi mendalam seputar dampak wafatnya Rasulullah SAW terhadap umat Islam. Ia menekankan bahwa wafatnya Rasulullah menjadi titik awal munculnya berbagai fitnah, perpecahan, dan ujian besar dalam sejarah umat Islam.

Acara yang dihadiri puluhan jemaah itu sekaligus menjadi momen kembalinya Prof. Sholihan mengisi kajian setelah sempat sakit. Di awal ceramah, ia juga mengajak jemaah mendoakan para tokoh yang belum pulih, termasuk K.H. Ahmad Fadil.

Rasulullah sebagai Pengaman Umat

Empat Simbol Pengaman Menurut Hadis

Prof. Sholihan membahas maqalah keempat dari kitab Nasihul ‘Ibad karya Imam Nawawi Al-Bantani. Dalam salah satu hadis yang dikutip, Rasulullah SAW bersabda bahwa terdapat empat simbol pengaman dalam kehidupan umat:

  1. Bintang-bintang sebagai penjaga langit.

  2. Keluarga Nabi (Ahlul Bait) sebagai penjaga umat.

  3. Rasulullah sebagai pengaman bagi para sahabat.

  4. Gunung-gunung sebagai pengaman bumi.

Selama Rasulullah hidup, perselisihan dapat diselesaikan dalam satu komando. Tapi setelah beliau wafat, terjadilah fitnah, perang, murtad, dan perpecahan hati,” ujar Prof. Sholihan di hadapan para jemaah.

Baca Juga: Lamine Yamal Ikuti Jejak Messi di Barcelona, Kenang Pesan Haru dari Sang IbuKekacauan Sejarah Setelah Wafatnya Nabi

Khalifah Pertama dan Munculnya Perpecahan

Dalam paparannya, kajian rutin ba’da subuh di Masjid Al-Huda Prof. Sholihan menjelaskan bahwa setelah Rasulullah wafat, para sahabat sempat berselisih soal siapa yang layak menggantikan beliau. Akhirnya, Abu Bakar dipilih sebagai khalifah pertama.

Namun, keputusan itu tidak sepenuhnya diterima semua pihak. Muncullah kelompok yang mendukung Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin sah, yang kemudian berkembang menjadi kelompok Syiah. Abu Bakar menjadi khalifah karena beliau paling awal memeluk Islam, menggantikan Rasul saat sakit, dan juga mertua beliau. Tapi perbedaan pandangan soal kepemimpinan inilah yang menjadi awal munculnya perpecahan,” jelas Prof. Sholihan. Ia juga mengingatkan bahwa tiga dari empat khulafaur rasyidin wafat karena dibunuh, yaitu Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.

Fenomena Fitnah dan Perang di Kalangan Sahabat

Peristiwa-peristiwa penting seperti Perang Jamal, Perang Shiffin, dan Perang Nahrawan dijelaskan secara ringkas sebagai bagian dari ketetapan Allah yang terjadi akibat hilangnya pengaman umat, yakni Rasulullah. Semua ini adalah bagian dari qadha, atau ketentuan Ilahi, yang menjadi ujian besar bagi umat Islam setelah wafatnya Rasulullah,” ungkap Prof. Sholihan.

Gunung Sebagai Penjaga Bumi

Isyarat Hari Kiamat

Dalam bagian akhir kajian rutin ba’da subuh di Masjid Al-Huda, Prof. Sholihan mengulas fungsi gunung sebagai penjaga stabilitas bumi. Ia merujuk pada ayat Al-Qur’an bahwa gunung-gunung adalah ‘pasak bumi’ yang menjaga keseimbangan. Jika gunung sudah hancur, maka itu adalah tanda datangnya kiamat. Dalam Surat At-Takwir disebutkan bahwa gunung akan dihancurkan, menjadi penanda berakhirnya dunia,” katanya.

Baca Juga: 77 Racing Course Turunkan Pembalap Cilik di Lenka Shaquille Aldy Jaya Cup Prix 2025, Siap Bersaing di Kelas Pro!

Pesan Persatuan di Tengah Perbedaan

Meski sejarah mencatat banyak perpecahan, Prof. Sholihan menekankan pentingnya umat Islam masa kini untuk menjaga ukhuwah, baik ukhuwah islamiyah, wathaniyah, maupun basyariyah.Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk saling membenci. Bahkan terhadap orang yang berbeda agama atau keyakinan pun, kita tetap diperintahkan untuk menjunjung persaudaraan,” pesannya. Ia menutup ceramah dengan doa agar umat Islam tetap diberi kekuatan untuk menjaga persatuan dan memperoleh hisab yang ringan di akhirat kelak.

- -

Related Posts

Syawal Hampir Habis, Iman Masih Menyala?
  • April 25, 2025

APAAJA.NET – Syawal hampir habis banyak yang mengira Ramadhan adalah puncak dari segalanya. Padahal, justru ujian sesungguhnya dimulai saat takbir berhenti berkumandang. Setelah 30 hari berlatih menahan nafsu, bangun malam,…

Read More

Continue reading
Kiai Hadlor: Peran Wartawan Luar Biasa
  • April 25, 2025

Halal Bi Halal di Keluarga Besar PWI Jateng APAAJA.NET – SEMARANG – Kiai Hadlor atau KH Ahmad Hadlor Ihsan, pengasuh Ponpes Al-Ishlah Mangkang Kulon Semarang banyak menceritakan peran pewarta atau wartawan mulai…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *