Makna Pernikahan dalam Islam: Pesan Khutbah Nikah Prof Sholihan tentang Komitmen Suci Dua Jiwa

APAAJA.NET – Dalam khutbah nikah yang disampaikan oleh Prof Sholihan, Makna Pernikahan dalam Islam diangkat satu pesan penting bahwa pernikahan bukan hanya kontrak hukum antara dua insan. Lebih dari itu, pernikahan merupakan komitmen spiritual dua jiwa dalam menapaki jalan menuju ridha Allah. Sebuah ikatan suci yang dibangun atas dasar cinta, tanggung jawab, dan keikhlasan.

Prof Sholihan menegaskan bahwa Makna Pernikahan dalam Islam, warisan para nabi yang harus dijalani dengan niat yang benar dan pemahaman yang mendalam.

Hikmah dari Pernikahan: Jawaban dari Doa, Bukan Kebetulan

Khutbah ini juga menekankan bahwa manusia adalah makhluk yang senantiasa mencari makna dan ketenangan. Di antara pencarian itu, mendapatkan pasangan jiwa adalah anugerah terbesar sekaligus bentuk ketetapan Ilahi.

“Cinta sejati bukanlah ekstase sesaat, tapi ikrar sunyi yang tetap memilih untuk tinggal.”

Pernikahan sejati adalah kesediaan menerima ketidaksempurnaan pasangan, merawat cinta dengan kesadaran, dan tumbuh bersama dalam segala kondisi.

Baca Juga; Bolehkah Kurban Satu Kambing untuk Satu Keluarga? Ini Penjelasan Lengkap Sesuai Syariat

Nilai-Nilai Spiritual dalam Rumah Tangga Islami

Saling Menyayangi dan Saling Memuliakan

Dalam Islam, rumah tangga dibangun atas prinsip kesalingan, bukan dominasi. Suami adalah pemimpin yang penuh tanggung jawab, bukan penguasa. Istri adalah partner sejiwa, bukan bawahan.

Kehidupan pernikahan menjadi tempat bagi dua insan untuk saling membantu, saling menguatkan, dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Rumah Tangga: Tempat Tumbuhnya Jiwa Menuju Allah

Rumah tangga yang Islami adalah wadah untuk menempa nafas, melatih kesabaran, dan memperdalam cinta yang tak sekadar romantisme. Di sanalah kita belajar menahan amarah, memaafkan kesalahan, dan mencintai dalam diam.

“Jika Allah adalah tujuan utama rumah tangga kalian, maka cinta kalian tak akan lekang oleh waktu.”

Pesan Khusus untuk Calon Pengantin

Kepada mempelai, Prof Sholihan memberikan pesan mendalam: bahwa janji pernikahan bukanlah formalitas, melainkan komitmen jiwa. Mulai hari ini, kalian bukan lagi dua jalan yang berbeda, tapi satu takdir yang bersatu dengan satu tujuan: meraih surga Allah bersama-sama.

Baca Juga; Belum Pernah Aqiqah, Apakah Sah Berkurban? Ini Penjelasan Lengkap Menurut Sejarah dan Syariat Islam

Doa dan Harapan: Semoga Menjadi Ladang Amal Saleh

Khutbah ditutup dengan doa agar pernikahan ini menjadi ladang amal saleh, sumber pahala, dan awal dari surga dunia sebelum surga yang hakiki.

Pernikahan adalah Ibadah yang Paling Nyata

Pernikahan dalam Islam bukan sekadar cinta dan kebersamaan, melainkan ibadah yang nyata melalui memberi, merawat, dan mendampingi. Semoga setiap pasangan yang melangkah di jalan ini dilimpahi keberkahan dan rahmat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.***

Related Posts

Berkurban dengan Uang? Ini Penjelasan Hukum Kurban dan Transfer ke Panitia
  • June 2, 2025

APAAJA.NET – Berkurban dengan Uang? Setiap kali Idul Adha tiba, semangat berkurban menggema di hati umat Islam. Namun, di era modern dengan kemudahan teknologi dan mobilitas yang tinggi, muncul pertanyaan…

Read More

Continue reading
Jalaludin Rumi dan Bisikan Jiwa: 17 Kutipan untuk Menemukan Dirimu Kembali
  • June 2, 2025

APAAJA.NET – Ada momen-momen dalam hidup saat segalanya terasa kosong. Kita bergerak dan bekerja, tapi hati seakan kehilangan arah. Di saat-saat sunyi seperti inilah, kata-kata Jalaludin Rumi hadir tidak sebagai ceramah,…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *