
APAAJA.NET – Puasa Ayyamul Bidh adalah salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk diamalkan setiap bulan, yakni pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah. Namun, ada perbedaan penting pada bulan Juni 2025, karena bertepatan dengan bulan Zulhijah 1446 H.
Mengapa Puasa Ayyamul Bidh Juni 2025 Hanya Dua Hari?
Pada bulan Zulhijah, tanggal 13 Hijriah termasuk dalam hari tasyrik, yang menurut syariat Islam dilarang untuk berpuasa. Pada tahun ini, 13 Zulhijah 1446 H jatuh pada tanggal 9 Juni 2025, yang termasuk dalam tiga hari tasyrik (11–13 Zulhijah) pasca Idul Adha.
Baca Juga: Gus Baha: Ujian Nabi Ibrahim Adalah Wujud Cinta Allah yang Sebenarnya
Dengan demikian, umat Islam hanya dianjurkan berpuasa pada 14 dan 15 Zulhijah, yakni tanggal:
-
Selasa, 10 Juni 2025 (14 Zulhijah)
-
Rabu, 11 Juni 2025 (15 Zulhijah)
Hukum dan Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Hukum Puasa Ayyamul Bidh
Menurut penjelasan dari NU Online, puasa Ayyamul Bidh memiliki hukum sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan. Ini didasarkan pada hadis dari Ibnu Abbas ra:
“Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh), baik di rumah maupun dalam bepergian.” (HR. an-Nasa’i, sanad hasan)
Keutamaannya
Memiliki keutamaan seperti berpuasa sepanjang tahun, jika dilakukan secara rutin setiap bulan. Rasulullah saw juga sangat menganjurkan amalan ini karena manfaat spiritual dan kesehatan yang besar.
Karena pada Juni 2025 puasa ini bertepatan dengan bulan Zulhijah yang penuh kemuliaan, maka keutamaannya bisa berlipat ganda, sebagaimana bulan-bulan haram lainnya.
Apa Itu Ayyamul Bidh?
Secara harfiah, Ayyamul Bidh berarti “hari-hari putih” atau “hari cerah”. Istilah ini merujuk pada tanggal 13, 14, dan 15 dalam kalender Hijriah, ketika malam harinya bulan berada dalam fase purnama penuh dan memancarkan cahaya yang terang.
Baca Juga: Sheila Savitri: Sosok Ibu Sekaligus Bikers Sejati di Balik HSP Racing Team
Jangan Lewatkan 2 Hari Spesial Ini
Walaupun biasanya dilakukan selama tiga hari, Juni 2025 hanya terdiri dari dua hari karena hari tasyrik tidak boleh digunakan untuk berpuasa. Namun, jangan lewatkan kesempatan untuk meraih pahala berlimpah, terlebih karena puasa ini dilakukan di bulan Zulhijah.***