APAAJA.NET – TUBAN – Wisata rohani benar-benar bisa menyejukkan hati. Hari Minggu, 21 September 2025, rombongan ziarah auliya’ (ribuan santri) yang dipimpin oleh Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan (PPFF) Pesantren Bilingual Berbasis Karaktet Salaf Semarang, DR. KH. Fadlolan Musyaffa’ Lc.,MA. dan Ibu Nyai Hj. Fenty Hidayah, S.Pd.I. berziarah di makam Sunan Bonang, di Kota “Bumi Wali” yaitu Tuban.
Rombongan ziarah mengunjungi Makam Sunan Bonang Syekh Maulana Makhdum Ibrahim yang merupakan cucu dari Sunan Gresik.
Letak Makam Sunan Bonang tak jauh dari kompleks Masjid Agung Tuban.
Sebelumnya, ribuan santri PPFF Semarang tersebut berziarah di Makam Syaikhona Maulana Malik Ibrahim, Sunan Gresik, yang juga kakek dari Sunan Bonang.
Sunan Bonang salah satu dari walisongo yang dikenal seorang ulama sufi, ahli dalam berbagai bidang ilmu agama dan sastra.
Juga dikenal ahli falak, musik, dan seni pertunjukan.
Nama asli Sunan Bonang yaitu Raden Maulana Makdum Ibrahim.
Nama “Bonang” dikenal karena dua hal, yang pertama Beliau sering menggunakan gamelan bernama bonang dalam menyebarkan agama Islam.
Kesenian rakyat digunakan untuk menarik simpati masyarakat pada waktu itu masih memeluk agama Hindu.
Masyarakat mendengarnya untuk berbondong-bondong ke masjid.
Setelah itu Beliau menembangkan lagu-lagu Jawa dengan iringan gamelan bonang tersebut.
Sunan Bonang salah satu putra Sunan Ampel dari pernikahan Nyai Ageng Manila putri Arya Teja Bupati Tuban.
Sunan Bonang dalam dakwah diketahui menjalankan pendekatan kultural melalui seni budaya.
Selain itu, Beliau juga berdakwah menggunakan wayang. Sunan Bonang juga piawai dalam menggubah tembang-tembang macapat.
Berbagai kesaktian dan kedigdayaan yang ditunjukkan Sunan Bonang ternyata berhubungan dengan pengetahuan Sunan Bonang yang luas dan mendalam dalam ilmu tasawuf. Naskah Primbon Bonang yang diyakini pengetahuan ruhani Sunan Bonang yaitu kesaktian dan kedigdayaan yang ditunjukkan Sunan Bonang sebagai karomah dari kewaliannya.
Selain Primbon Bonang, Sunan Bonang diketahui menyusun kitab tentang pengetahuan tasawuf yang mendalam dan lebih rahasia yaitu Suluk Wujil. Ungkapan Suluk Wujil sebagai rahasia, yang menyangkut bahasan hakikat KeTuhanan di yang diungkapkan dengan Langgam Dhandanggula.
Semoga para santri bisa menauladani Sunan Bonang dalam segi keilmuan dan dakwahnya. Bukan hanya ahli dalam keilmuan tapi juga ahli dalam berdakwah. Allahumma Amin.***