
APAAJA.NET – Zakat fitrah tidak hanya menjadi kewajiban menjelang hari raya Idul Fitri, namun juga memiliki makna spiritual yang mendalam sebagai penyempurna puasa Ramadan. Hal ini menjadi pokok bahasan dalam kajian subuh di Masjid Al-Ikhlas, Ahad pagi (30/4), dengan Ustaz Ahmad Faiz sebagai pemateri.
Kajian tersebut merujuk pada kitab Nashaihul ‘Ibad karya Imam Nawawi al-Bantani, khususnya pada maqalah kelima dari Bab Rubā‘ī. Di dalamnya, dijelaskan empat hal yang tidak sempurna kecuali dengan empat hal lain. Salah satunya adalah pernyataan Sayyidina Abu Bakar As-Siddiq:
“Tamām aṣ-ṣaum biṣ-ṣadaqatil fiṭr” — kesempurnaan puasa adalah dengan zakat fitrah.
Baca juga: Guru Bukan Hanya Mengajar tapi Desainer Pengalaman Belajar
Tafsir Unik Imam Nawawi Tentang Zakat Fitrah
Dalam kajian tersebut, Ustaz Faiz mengangkat sudut pandang unik dari Imam Nawawi yang mengaitkan kewajiban zakat fitrah dengan Surah Al-Baqarah ayat 184. Umumnya, ayat ini dipahami sebagai dasar fidyah bagi mereka yang tidak mampu berpuasa penyempurna puasa Ramadan. Namun, Imam Nawawi menafsirkan frasa “wa ‘alalladzīna yuṭīqūnahu fidyatun ṭa‘āmu miskīn” sebagai perintah zakat fitrah bagi yang mampu.
“Ini memang penafsiran yang tidak lazim,” ujar Ustaz Faiz, “namun menunjukkan keluasan ijtihad para ulama kita.”
Makna Sosial dari Zakat Fitrah
Selain sisi fikih dan tafsir, Ustaz Faiz juga menyoroti dimensi sosial zakat fitrah penyempurna puasa Ramadan. Puasa, menurutnya, bukan hanya ibadah pribadi, melainkan sarana menumbuhkan empati terhadap sesama.
“Setelah sebulan menahan lapar, kita diajak berbagi dengan mereka yang tidak selalu bisa makan layak. Zakat fitrah adalah wujud nyata kepedulian itu,” jelasnya.
Zakat fitrah tidak bergantung pada harta berlimpah seperti zakat mal penyempurna puasa Ramadan. Ustaz Faiz menegaskan, siapapun yang memiliki kelebihan makanan untuk malam Idul Fitri, wajib mengeluarkannya.
Imbauan untuk Membayar Zakat Fitrah Lebih Awal
Kajian subuh ini berlangsung lebih dari satu jam dan ditutup dengan doa bersama. Para jamaah terlihat antusias dan aktif mencatat poin-poin penting. Menjelang akhir Ramadan, pengurus Masjid Al-Ikhlas pun mengimbau masyarakat untuk menunaikan zakat fitrah lebih awal agar distribusinya lebih optimal.