
APAAJA.NET – Kabar baik bagi masyarakat pengguna transportasi umum. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi mendapat tambahan anggaran sebesar Rp2,74 triliun untuk tahun anggaran 2025. Tambahan ini membuat pagu efektif Kemenhub meningkat dari Rp26,76 triliun menjadi Rp29,50 triliun.
Penambahan dana ini diputuskan dalam Rapat Kerja Komisi V DPR RI bersama Kemenhub yang digelar di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2025). Fokus utama tambahan anggaran ini adalah memperkuat subsidi transportasi darat, laut, udara, dan kereta api perintis, serta peningkatan program keselamatan transportasi nasional.
Subsidi Transportasi Jadi Prioritas Utama
Transportasi Darat: Angkutan Perintis hingga Perkotaan
Untuk sektor transportasi darat, pemerintah menyiapkan subsidi sebesar Rp1,49 triliun. Rinciannya meliputi:
Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy S25 FE 2025: Layar AMOLED 120Hz, Kamera 50MP, dan Fitur AI Canggih!
- 357 trayek angkutan jalan perintis senilai Rp212,28 miliar
- 35 trayek angkutan antarmoda sebesar Rp63,9 miliar
- 6 lintasan angkutan barang Rp22,2 miliar
- 270 lintasan angkutan penyeberangan perintis Rp622,6 miliar
- 2 lintasan Long Distance Ferry Rp18 miliar
- Angkutan perkotaan di 10 kota Rp500 miliar
- Angkutan perkotaan penunjang IKN Rp50 miliar
Dukungan Transportasi Udara: Penerbangan Perintis dan Subsidi BBM
Pemerintah juga mengalokasikan Rp750 miliar untuk mendukung transportasi udara, terutama di wilayah sulit dijangkau. Programnya meliputi:
- 44 rute kargo perintis Rp108,40 miliar
- 264 rute penumpang perintis Rp588,48 miliar
- Subsidi BBM penerbangan penumpang sebanyak 10.842 drum Rp31,95 miliar
- Subsidi BBM kargo sebanyak 1.583 drum Rp7,23 miliar
Perhubungan Laut: Tol Laut hingga Kapal Ternak
Sektor laut mendapat porsi terbesar dengan subsidi mencapai Rp1,95 triliun, digunakan untuk:
Baca Juga: Yayasan Garda Wirasana Merah Putih Resmikan SPPG di Jawa Tengah, Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- 39 lintasan Tol Laut
- 105 trayek perintis laut
- 6 trayek kapal ternak
Program ini diharapkan mampu menjaga stabilitas distribusi barang antarwilayah serta meningkatkan konektivitas antar pulau, khususnya di daerah terpencil.
Subsidi Kereta Api Perintis
Tidak ketinggalan, sektor perkeretapian juga mendapat alokasi subsidi sebesar Rp209,09 miliar untuk 8 lintas kereta perintis. Layanan ini penting untuk menunjang mobilitas masyarakat di wilayah yang belum terjangkau jalur kereta komersial.
Fokus Tambahan: Program Keselamatan dan KNKT
Selain subsidi, tambahan anggaran juga diarahkan pada peningkatan program keselamatan transportasi. Salah satunya melalui Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang akan mendapat tambahan dana operasional.
Beberapa pihak menilai KNKT sebaiknya dipisahkan dari Kemenhub agar bisa bekerja lebih independen, seperti BMKG dan Basarnas.
Dengan penambahan anggaran ini, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan akses transportasi terjangkau dan aman di seluruh Indonesia. Mulai dari darat, laut, udara, hingga perkeretaapian, subsidi transportasi ini diharapkan memperkuat konektivitas nasional serta mendukung pembangunan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).***