
APAAJA.NET – Jalan licin & hujan deras, apakah Ojol bisa aman? Fakta risiko & masa depan Transportasi Kota. Sulit membayangkan mobilitas perkotaan hari ini tanpa ojek online (ojol). Layanan ini menghadirkan kecepatan, fleksibilitas, serta kenyamanan dari pintu ke pintu. Namun, di balik semua kemudahan, ada risiko besar yang mengintai, terutama ketika jalan licin akibat hujan deras.
Data Polri menyebutkan bahwa lebih dari 70% kecelakaan lalu lintas di Indonesia melibatkan sepeda motor. Kondisi ini membuktikan bahwa roda dua merupakan moda transportasi paling rentan, apalagi ketika dijadikan sarana angkutan umum seperti ojol.
Risiko Ojol Saat Jalan Licin dan Hujan Deras
Minimnya Perlindungan Fisik
Baca Juga: Marc Marquez Juara MotoGP Hungaria 2025 di Balaton Park, Balapan Penuh Drama dan Insiden
Berbeda dengan bus, taksi, atau kereta yang dilengkapi sabuk pengaman dan bodi pelindung, motor hanya mengandalkan helm. Begitu kecelakaan terjadi, pengemudi dan penumpang langsung berhadapan dengan aspal tanpa proteksi lain.
Stabilitas Mudah Goyah
Sepeda motor rentan kehilangan kendali saat melewati jalan licin, berlubang, atau melakukan manuver mendadak. Kondisi hujan membuat cengkeraman ban melemah, jarak pandang berkurang, dan risiko kecelakaan meningkat drastis.
Risiko Tabrakan dengan Kendaraan Besar
Ukuran motor yang kecil membuatnya sering tidak terlihat oleh bus atau truk. Di jalan basah, potensi terserempet atau tertabrak semakin tinggi.
Ojol Sebagai Angkutan Umum: Tepat atau Salah Arah?
Standar Keselamatan yang Tidak Seimbang
Dalam Undang-Undang Transportasi, angkutan umum resmi wajib memenuhi standar keselamatan tertentu. Namun, sepeda motor tidak pernah dirancang untuk peran itu. Memasukkan ojol ke kategori angkutan umum justru mengabaikan prinsip dasar keselamatan transportasi.
Baca Juga: Advan: Raksasa Teknologi Lokal yang Terus Berinovasi di Tengah Gempuran Global
Membebani Jalan Raya dan Transportasi Massal
Alih-alih mendukung MRT, LRT, atau BRT, ribuan motor ojol justru membanjiri jalan raya, menambah kemacetan, dan mengurangi minat masyarakat untuk menggunakan transportasi massal.
Solusi Masa Depan: Ojol Sebagai Feeder Transportasi
Para ahli transportasi sepakat, peran ojol sebaiknya ditempatkan sebagai feeder service. Artinya, ojol menjadi penghubung antara rumah dengan halte bus, stasiun MRT, atau LRT. Dengan posisi ini, ojol tetap memberi manfaat tanpa merusak arah besar pembangunan transportasi massal.
Langkah yang Diperlukan
- Regulasi Khusus: Pemerintah perlu membuat aturan yang jelas terkait posisi ojol dalam sistem transportasi.
- Keselamatan Prioritas: Perlu standar keamanan tambahan, terutama saat cuaca ekstrem.
- Integrasi Transportasi: Ojol harus diarahkan mendukung, bukan menggantikan, transportasi massal.
Ojol Aman di Jalan Licin, Mungkin Tidak!
Fenomena ojol memang sudah menjadi bagian dari kehidupan kota. Namun, jalan licin dan hujan deras menegaskan betapa rapuhnya perlindungan keselamatan bagi pengendara maupun penumpang ojol.
Jika tidak ada langkah berani dari pemerintah untuk menata regulasi dan memperjelas peran ojol, maka yang diwariskan pada generasi mendatang hanyalah kemacetan, polusi, serta risiko kecelakaan yang terus berulang.***