
APAAJA.COM – SEMARANG – Sore itu, Wakil Gubernur Jateng menggelar syukuran atas terpilihnya dia dalam pemilu 2024 yang dibungkus dengan buka bersama tokoh masyarakat dan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ya, buka puasa di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang dalam aacara syukuran Gus Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jateng sore itu mengundang para kyai, kader PPP dari unsur DPW, DPC PPP se-Jawa Tengah.
Saat ini PPP memerlukan sosok kyai pesantren yang pejuang dan mau berkorban untuk menghidupkan kembali PPP di parlemen, Senayan, Jakarta.
Ini merupakan bukber yang sangat bermanfaat untuk merawat kader PPP yang pasca pemilu merasa resah, patah semangat, dan tiada harapan lagi di PPP.

Sambil menunggu bukber terdapat pengarahan upaya PPP bisa hidup kembali di parlemen.
Gus Taj Yasin Maimoen, sependapat suara aklamasi kader PPP se-Jateng untuk bareng-bareng berjuang menghidupkan kembali PPP bila kepemimpinan diamanatkan Gus Yasin.
“Monggo kita berjuang bareng menghidupkan, merawat membesarkan PPP, yang ini merupakan wasiat terakhir dan amanat menjelang wafatnya abah saya KH Maimoen Zubair,” Tutur Gus Yasin, saat memberikan sambutan.
Apabila kader PPP seluruh Indonesia mengamanatkan Ketua Umum PPP kepada Gus Yasin, maka itu sungguh sesuai dengan hasil Mukernas 13/12/2024 di Hotel Mercure Ancol Jakarta, bahwa PPP harus melakukan tranformasi meliputi Kaderisasi, Konsep Organisasi, Administrasi.

PPP hari ini tidak sedang baik-baik saja, namun sedang tidak memiliki wakil rakyat di parlemen.
Untuk mengembalikan kursi PPP di Parlemen tidak cukup dipimpin figur seorang tokoh atau pejabat atau pengusaha yang memiliki fasilitas jabatan maupun akomodasi, apalagi hanya pedagang politik yang maunya numpang jualan di PPP untuk mendapat untung.
Hari ini PPP membutuhkan sosok Kyai Pesantren yang siap berjuang dan berkorban. “Mengapa harus Kyai Pesantren, karena PPP disamping partai Islam, basik konstituen berada dikalangan masyarskat santri, baik di Jawa maupun luar Jawa.” Tegas Dr KH Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA, Sekretaris Majelis Syariah DPP-PPP yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang.
Mengapa periode sebelumnya saat di pimpin Suharso Mamoarfa dan Muhamad Mardiono, survey suara PPP anjlok turun kisaran 2,9 hingga akhirnya saat pemilu hanya bisa meraup suara 3,8%? menjadikan partai tidak mencapai 4% parliamentary threshold, sehingga gagal kursi Parlemen, karena figur Ketum PPP tidak dikenal pendukung PPP dan tidak dari kalangan santri. Terdapat ucapan bijak: “Kembalikan PPP kepesantren, kalau mau hidup kembali”.
Nama Taj Yasin Maimoen Zubair, merupakan sosok yang sejak lama di nantikan kader dan kini saatnya hadir untuk menolong PPP yang mati di Senayan. Hilangnya kursi di Senayan merupakan sejarah terburuk PPP sepanjang sejarah.
“Belum menemukan figur selai Gus Taj Yasin Maimoen, yang sesuai kriteria memimpin PPP untuk mampu membawa perubahan Kembalikan PPP lolos parlemen,” Imbuh KH Fadlolan Musyaffa’, sebelum penutupan acara bukber dan doa bersama 13/3/25.***