apaaja.net-Setelah sempat meminta maaf karena ucapannya dianggap sombong saat sehari setelah pelantikan, kini Purbaya justru menunjukkan kemampuannya bekerja tanpa rasa takut. Ia bahkan dengan berani menunjukkan sisi abu-abu anggaran negara, yang tentu saja hal tersebut tidak disukai oleh pejabat yang gemar korup. Tapi rakyat justru merasa bahwa Pak Purbaya sedang menunjukkan transparansi keuangan negara.
Lalu mengapa pejabat bisa ketar-ketir dengan manuver Purbaya?
Penekanan Kuat pada Penyerapan Anggaran dan Efektivitas APBD
Ancaman Penarikan Dana: Purbaya menegaskan bahwa sebagai Menteri Keuangan, kepentingannya adalah memastikan anggaran terserap. Ia secara eksplisit menyatakan, “Saya berkepentingan anggaran saya terserap. Kalau enggak diserap, saya ambil uangnya. Itu aja.”
Hal ini membuat kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah (Pemda) merasa terancam jika anggaran yang sudah dialokasikan tidak dimanfaatkan secara optimal atau hanya “diam” di kas daerah, yang dinilai menghambat pergerakan ekonomi rakyat.
Perubahan Paradigma APBD: Ia menekankan bahwa APBD harus menjadi alat penggerak ekonomi rakyat, bukan sekadar angka di laporan. Ini menuntut perubahan besar dalam cara Pemda mengelola dan memanfaatkan dana publik.4
Tuntutan Reformasi dan Integritas yang Tegas
Integritas sebagai Fondasi: Purbaya sangat menekankan integritas, menyatakan bahwa “Kalau integritas rusak, semuanya hancur.” Hal ini mendorong aparatur untuk berani berbenah dan keluar dari zona nyaman.
Gaya “Koboi” yang Mendobrak: Ia dikenal memiliki gaya yang lugas, blak-blakan, dan “koboi” dalam berkomunikasi, yang dianggap mendobrak dan mengguncang zona nyaman para pejabat. Hal ini termasuk memberikan teguran keras di depan publik, seperti kepada pegawai Bea Cukai dan Sekjen Kemenkeu terkait isu-isu yang muncul.
Pemanfaatan Teknologi untuk Pengawasan: Ia mendorong reformasi di bidang IT, termasuk integrasi sistem dan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di instansi di bawahnya (seperti Bea Cukai dan BPJS Kesehatan) untuk mendeteksi masalah, seperti klaim bermasalah. Langkah ini memperketat pengawasan dan mengurangi potensi kebocoran.
Fokus pada Hasil dan Visi Ekonomi Besar
Berpikir di Luar Kotak Kemenkeu: Meskipun dikritik DPR karena mengomentari kementerian lain, Purbaya membela diri dengan menyatakan bahwa ia hanya berkepentingan dengan penyerapan anggaran yang mendukung visi ekonomi besar Presiden. Ia tidak segan menyuarakan kebijakan yang menurutnya akan mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi (misalnya 6-7%), yang diyakininya akan menghilangkan isu-isu lain (seperti demo) secara otomatis karena rakyat sibuk mencari kerja dan makan enak.
Baca Juga: Aki GS Astra: Pilihan Tepat untuk Motor Honda
Lugas dan Konsisten: Sifatnya yang lugas dan tidak takut mengutarakan pandangan, bahkan jika harus mengklarifikasi ucapan yang dipelintir, menunjukkan pendekatannya yang berfokus pada hasil dan tanggung jawabnya kepada Presiden (“SAYA HANYA BERTANGGUNG JAWAB KE RI 1”).


