
APAAJA.NET – Langkah mengejutkan datang dari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, keponakan Presiden Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Komisi VII DPR RI. Ia secara resmi mengundurkan diri sebagai anggota DPR setelah ucapannya dalam sebuah podcast menimbulkan polemik di publik. Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan Saraswati lewat akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9/2025).
Mundur Usai Podcast Tuai Kontroversi
Polemik bermula dari pernyataan Saraswati dalam podcast berjudul “Rahayu Saraswati Kupas Isu Perempuan hingga Kolaborasi Ekonomi Kreatif” yang tayang pada 28 Februari 2025. Potongan ucapannya viral di media sosial dan dianggap melukai perasaan masyarakat.
Baca Juga: Auto Fix Body Repair & Paint Semarang: Klinik Perawatan Mobil Modern dengan Layanan Lengkap!
“Kesalahan sepenuhnya ada di saya. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebesar-besarnya,” tegas Saraswati.
Akui Privilege, Klarifikasi Tidak Bermaksud Merendahkan
Dalam klarifikasinya, Saraswati menyatakan tidak ada niat untuk meremehkan perjuangan masyarakat, terutama anak muda yang tengah membangun usaha. Ia mengakui memiliki privilege berupa dukungan keluarga yang memudahkannya merintis bisnis.
“Namun saya menyadari kata-kata saya bisa menimbulkan luka dan kekecewaan,” ujarnya.
Resmi Ajukan Pengunduran Diri
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Saraswati menyerahkan surat pengunduran dirinya ke Fraksi Partai Gerindra. Meski demikian, ia masih berharap bisa menuntaskan satu agenda penting di Komisi VII DPR, yakni pembahasan RUU Kepariwisataan.
Baca Juga: Terbongkar! Ahli ITB Ungkap Cara Akurat Cek Bensin Basi, Jangan Hanya Mengandalkan Bau
Tetap Lanjutkan Pengabdian di Luar DPR
Walau mundur dari parlemen, Saraswati menegaskan komitmennya tetap berjuang melalui isu-isu strategis seperti pemberdayaan anak muda, keterwakilan perempuan, energi terbarukan, isu iklim, dan penanganan perdagangan orang. Ia memastikan dana aspirasi yang tersisa tetap dialokasikan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, hingga program pemberdayaan anak muda di dapilnya: Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu.
“Perjalanan pengabdian saya tidak berhenti di sini. Saya akan terus bekerja melalui organisasi yang saya pimpin,” tutupnya.***