Wagub Jateng Dicalonkan Ketum untuk Hidupkan PPP

APAAJA.NET – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memerlukan sosok Kiai Pesantren yang pejuang dan mau berkorban untuk menghidupkan kembali PPP di Parlemen.

Buka puasa di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang dalam syukuran Gus Taj Yasin Maimoen, Wakil Gubernur Jateng mengundang Kiai, Kader PPP dari unsur DPW, DPC PPP se-Jawa Tengah merupakan buka bersama yang sangat bermanfaat untuk merawat kader PPP yang pasca pemilu merasa resah, patah semangat tiada harapan lagi di PPP.

Sambil menunggu bukber terdapat pengarahan upaya PPP bisa hidup kembali di parlemen. Gus Taj Yasin Maimoen, sependapat suara aklamasi kader PPP se-Jateng untuk bersama-sama berjuang menghidupkan kembali PPP bila kepemimpinan diamanatkan Gus Yasin.
“Monggo kita berjuang bareng menghidupkan, merawat membesarkan PPP, yang ini merupakan wasiat terakhir dan amanat menjelang wafatnya abah saya KH Maimoen Zubair”. Tutur Gus Yasin, saat memberikan sambutan.

Apabila kader PPP seluruh Indonesia mengamanatkan Ketua Umum PPP kepada Gus Yasin, maka itu sungguh sesuai dengan hasil Mukernas 13/12/2024 di Hotel Mercure Ancol Jakarta, bahwa PPP harus melakukan tranformasi meliputi Kaderisasi, Konsep Organisasi, Administrasi.

PPP hari ini tidak sedang baik-baik saja, namun juga sedang tidak memiliki wakil rakyat di Parlemen. Untuk mengembalikan kursi PPP di Parlemen tidak cukup dipimpin figur seorang tokoh atau pejabat atau pengusaha yang memiliki fasilitas jabatan maupun akomodasi, apalagi hanya pedagang politik yang maunya numpang jualan di PPP untuk mendapat keuntungan.
Hari ini PPP membutuhkan sosok Kiai Pesantren yang siap berjuang dan berkorban. “Mengapa harus Kiai Pesantren, karena PPP di samping partai Islam, basic konstituen berada di kalangan masyarakat santri, baik di Jawa maupun luar Jawa.” Tegas Dr KH Fadlolan Musyaffa’, Lc., MA, Sekretaris Majelis Syariah DPP-PPP yang juga pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan Semarang.

Mengapa periode sebelumnya saat dipimpin Suharso Monoarfa dan Muhamad Mardiono, survey suara PPP anjlok turun kisaran 2,9 hingga akhirnya saat pemilu hanya bisa meraup suara 3,8%? menjadikan partai tidak mencapai 4% parliamentary threshold, sehingga gagal kursi Parlemen, karena figur Ketum PPP tidak dikenal pendukung PPP dan tidak dari kalangan santri. Terdapat ucapan bijak: “Kembalikan PPP ke pesantren, kalau mau hidup kembali”.

Nama Taj Yasin Maimoen Zubair, merupakan sosok yang sejak lama dinantikan kader dan kini saatnya hadir untuk menolong PPP yang mati di Senayan. Hilangnya kursi di Senayan merupakan sejarah terburuk PPP sepanjang sejarah.

“Belum menemukan figur selain Gus Taj Yasin Maimoen, yang sesuai kriteria memimpin PPP untuk mampu membawa perubahan kembalikan PPP lolos parlemen,” Imbuh KH Fadlolan Musyaffa’, sebelum penutupan acara bukber dan doa bersama 13/3/25. (Rochana Asri Santri PPFF Semarang)***

Related Posts

Titiek Puspa Tutup Usia, Ini Warisan Karyanya
  • April 11, 2025

APAAJA.NET – Indonesia kembali kehilangan salah satu tokoh seni paling berpengaruh. Titiek Puspa, penyanyi dan seniman legendaris Tanah Air, tutup usia dalam usia 87 tahun pada Kamis pukul 16.30 WIB.…

Read More

Continue reading
Waspada! Ini 3 Alasan Pembatalan Pengangkatan PPPK
  • April 11, 2025

APAAJA.NET – Kabar pengangkatan honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu memang menjadi angin segar yang sangat dinanti. Namun, jangan senang dulu. Tidak semua honorer yang sudah ditetapkan…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *