Jonatan Christie dan Chico Wardoyo Resmi Keluar dari Pelatnas PBSI demi Karier Profesional

APAAJA.NET – Kabar mengejutkan datang dari dunia bulutangkis Indonesia. Dua tunggal putra andalan Tanah Air, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, secara resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, dalam konferensi pers pada Kamis (16/5).

Dilansir dari Banjarnegaraku.com, Meski keluar dari Pelatnas, PBSI menegaskan bahwa keputusan tersebut bukan bentuk perpisahan, melainkan bagian dari model pembinaan baru yang lebih fleksibel dan profesional. “Ini bukan perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar,” ujar Taufik.

Fokus Karier dan Efisiensi Latihan

Jonatan Christie, yang baru saja memimpin Tim Indonesia dalam Piala Sudirman 2025 sebagai kapten, kini mulai menyeimbangkan karier dengan kehidupan pribadinya sebagai kepala keluarga. Ia memilih pola latihan yang lebih efisien secara waktu dan energi dengan tetap menjaga komitmen untuk mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.

Chico Wardoyo pun mengambil langkah serupa. Mengikuti jejak seniornya, ia berharap pendekatan latihan berbasis klub bisa membawa dampak positif terhadap performanya di level dunia.

PBSI Tetap Beri Dukungan dan Koordinasi

PBSI menyatakan tetap akan memberikan dukungan penuh dan koordinasi teknis kepada kedua atlet tersebut. Keduanya masih akan membela tim nasional dalam turnamen resmi bila dipanggil, sebagaimana sistem yang telah diterapkan kepada atlet lain sebelumnya.

“PBSI adalah rumah besar bagi atlet. Yang membedakan hanya lokasi latihan, tapi semangatnya tetap satu: untuk Indonesia,” tegas Taufik.

Baca Juga: Pentingnya Sarapan untuk Diet Sehat: Rahasia Menurunkan Berat Badan Secara Alami

Menuju Sistem Pembinaan yang Lebih Adaptif

Langkah Jonatan dan Chico ini mencerminkan transformasi pembinaan atlet nasional menuju sistem yang lebih modern dan adaptif. Profesionalisme atlet kini tidak lagi dibatasi oleh lokasi pelatihan, melainkan ditentukan oleh komitmen, kedewasaan, dan integritas pribadi.

Dengan dukungan dari federasi, langkah ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi atlet lain untuk tetap berprestasi, terlepas dari di mana pun mereka berlatih.***

Related Posts

Drama di Balik Kursi Juku Eja: Tavares Resmi Mundur dari PSM Karena Gaji Nunggak
  • October 2, 2025

APAAJA.NET – Pelatih asal Portugal, Bernardo Tavares, secara resmi menyatakan keputusan untuk mundur dari PSM Makassar melalui unggahan di akun X pribadinya pada Rabu malam (1 Oktober 2025). Keputusan ini…

Read More

Continue reading
Motegi Jadi Saksi Performa Impresif Badly pada Gelaran IATC 2025
  • September 29, 2025

Apaaja.net – M. Badly Ayatullah, salah satu pembalap muda yang digembleng oleh PT Astra Honda Motor (AHM), kembali menunjukkan tajinya pada putaran keempat Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2025 di…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *