
APAAJA.NET – Timnas Indonesia U-17 terus mematangkan persiapan Latihan Fisik jelang tampil di dua turnamen bergengsi: Piala Asia U-17 2025 dan Piala Dunia U-17 2025. Pelatih kepala Nova Arianto menaruh perhatian besar pada aspek kebugaran dan kekuatan fisik sebagai fondasi utama permainan tim.
Hal ini dibenarkan oleh manajer timnas U-17, Kombes Pol. Sumardji yang menyebut bahwa program latihan fisik menjadi salah satu prioritas utama dalam pelatihan skuad muda Garuda. “Salah satu program yang diprioritaskan Pelatih Nova.Pemain harus kuat dalam bodycharge,” ujar Sumardji saat dihubungi melalui WhatsApp pada Selasa (9/4).
Dalam sepak bola modern, kemampuan menghadapi duel fisik menjadi salah satu faktor penting, terutama saat menghadapi tim-tim kuat dari Asia dan dunia yang rata-rata memiliki postur lebih besar. Nova Arianto pun menyadari hal tersebut dan langsung menerapkannya dalam program latihan.
Timnas Fokus latihan fisik di Gym dan Nutrisi yang Ketat
Di Bawah Pantauan Pelatih Fisik Sofie Imam
Untuk mendukung program ini, pelatih fisik Sofie Imam ditugaskan untuk menyusun dan memantau perkembangan kondisi fisik para pemain. Setiap anggota tim, termasuk bintang muda Muhammad Zahaby Gholy, mengikuti latihan gym secara rutin dan terstruktur.
Tak hanya itu, tim pelatih juga memberikan perhatian khusus pada asupan nutrisi pemain agar hasil latihan lebih maksimal. Hasilnya mulai terlihat: postur tubuh para pemain tampak lebih kekar dan siap berduel di lapangan.
Salah satu cuplikan video latihan yang dibagikan akun resmi Instagram timnas Indonesia menampilkan latihan fisik berat, seperti lari menanjak, yang bertujuan meningkatkan daya tahan dan kekuatan otot kaki.
Baca Juga : Belajar Ilmu Sebelum Uzlah Menurut Kitab Mauidhotul Mukminin
Tinggi Badan Bukan Patokan Utama
Fokus Pada Talenta dan Mental Bertanding
Rata-rata tinggi badan pemain timnas U-17 Indonesia saat ini mencapai 173,1 cm. Angka ini berada di atas rata-rata tinggi penduduk Indonesia yang hanya sekitar 163,5 cm. Meski begitu, secara umum postur para pemain Indonesia masih kalah tinggi dibandingkan para pemain dari negara-negara top Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran.
Namun, Sumardji menegaskan bahwa tinggi badan bukanlah satu-satunya tolok ukur seleksi pemain. “Kami tidak hanya fokus pada badan tinggi. Yang utama tetap pada kemampuan, teknik, mental, dan kecerdasan bermain,” jelasnya.
Dalam seleksi pemain, Nova dan tim pelatih menilai pemain secara menyeluruh. Kombinasi antara teknik, kekuatan fisik, dan kedewasaan bermain menjadi kunci utama.
Baca Juga : Alex Marquez di Puncak, Francesco Bagnaia Ancam Gelar Juara!
Target Tinggi di Dua Ajang Internasional
Dengan program latihan fisik yang intensif dan pendekatan modern dalam pengembangan pemain muda, timnas U-17 Indonesia diharapkan bisa tampil lebih siap di Piala Asia dan Piala Dunia U-17 tahun 2025. Kedua ajang ini menjadi momen penting bagi pembuktian generasi muda Garuda di kancah internasional.***