Setan Merah Tersengat Lebah, Brentfort Berhasil Menumbangakan Manchester United dengan Skor 4-3

Pertandingan dramatis di Gtech Community Stadium pada tanggal 4 Mei 2025 menyaksikan Brentford meraih kemenangan tipis 4-3 atas Manchester United. Hasil ini terjadi di pekan ke-35 Liga Primer Inggris, di mana tim Asuhan Ruben Amorim tersebut berada di posisi ke-15 klasemen sebelum laga.

Kemenangan ini sangat berarti bagi Brentford, yang sebelumnya berada di posisi ke-11 dan berhasil naik ke posisi ke-9, capaian ini tentu saja menjaga asa The Bees untuk dapat berlaga di kompetisi Eropa musim depan.

Laga ini datang di tengah jadwal padat Manchester United, dengan pertandingan leg kedua semifinal Liga Europa melawan Athletic Club sudah menanti setelah kemenangan 3-0 di leg pertama.

Rotasi Besar-Besaran Manchester United

Menyadari pentingnya pertandingan di Eropa, Ruben Amorim, membuat keputusan untuk melakukan rotasi besar-besaran pada susunan pemainnya. Sebanyak delapan perubahan dilakukan dibandingkan dengan tim yang bermain di leg pertama melawan Athletic Club. Keputusan ini berujung pada diturunkannya susunan pemain termuda Manchester United di era Liga Primer Inggris, dengan usia rata-rata hanya 22 tahun.

Salah satu kejutan dalam susunan pemain adalah debut sebagai starter untuk pemain muda berusia 17 tahun, Chido Obi, yang mencatatkan dirinya sebagai pemain termuda yang pernah menjadi starter untuk Manchester United di kompetisi ini.

Meski demikian, Liga Inggris selalu memberikan kejutan, di mana tim besar belum tentu bisa mendapatkan kemenangan dengan mudah.

Performa pemain Manchester United secara keseluruhan menunjukkan bahwa tim muda ini memiliki potensi, tetapi kurangnya pengalaman dan kekuatan fisik menjadi faktor yang dimanfaatkan oleh Brentford untuk menguasai jalannya pertandingan. Mount, Garnacho, dan Amad menjadi pemain yang memberikan kontribusi positif dalam serangan, namun lini belakang Setan Merah terlihat rapuh, terutama dalam mengantisipasi bola mati.

Baca Juga: Manchester United Bungkam Athletic Bilbao 3-0 di Leg Pertama Semifinal Liga Europa

Thomas Frank: Brentford Tampil Nyaris Sempurna

Di kubu Brentford, pelatih Thomas Frank memuji performa timnya dan menyebut bahwa setelah gol keempat, penampilan timnya nyaris sempurna. Frank juga menekankan betapa pentingnya kemenangan ini dalam menjaga harapan Brentford untuk dapat lolos ke kompetisi Eropa musim depan. Selain itu, Frank juga menyampaikan ucapan selamat kepada tim sepak bola wanita Brentford yang berhasil meraih gelar juara dan promosi di hari yang sama.

Pada kesempatan yang sama, Mason Mount, yang mencetak gol pembuka untuk Manchester United, mengatakan bahwa kekalahan ini sangat sulit diterima oleh tim. Namun, ia juga menekankan bahwa fokus utama tim saat ini adalah untuk memenangkan Liga Europa. Mount menyadari bahwa performa tim di Liga Primer musim ini perlu dievaluasi secara menyeluruh.

Kekalahan 4-3 Manchester United dari Brentford dalam pertandingan yang menghasilkan banyak gol ini menjadi sorotan utama. Keputusan Ruben Amorim untuk melakukan rotasi besar-besaran dan menurunkan tim yang didominasi pemain muda demi mempersiapkan pertandingan Liga Europa menjadi faktor kunci dalam hasil akhir pertandingan ini.

Kekalahan ini semakin memperburuk posisi Manchester United di klasemen Liga Primer dan menimbulkan pertanyaan mengenai keseimbangan antara ambisi untuk meraih trofi di Eropa dan performa yang kurang konsisten di liga domestik.

Namun, pertandingan ini juga menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi para pemain muda Manchester United, untuk mengambil pembelajaran dari kekalahan ini. Salah satu pemain yang menjadi sorotan adalah de Light yang berkontribusi pada buruknya awal permainan Man United. de Light Terjatuh karena cedera saat proses terjadinya gol Brentford, dan harus ditarik keluar  sebelum babak pertama usai.

Sorotan selanjutnya ada pada Kiper Man United yakni Bayindir, Penjaga Gawang asal Turki tersebut memang berhasil melakukan beberapa penyelamatan berkat refleksnya, namun ia terlihat gugup saat menghadapi tekanan bola mati dan lemparan jauh dari Brentford. Hal ini tentu saja patut menjadi evaluasi, mengingat pemain di Liga Domestik Inggris tidak hanya membutuhkan skill mengolah bola, tetapi juga mental juang untuk tetap tampil prima hingga peluit panjang.

Dilansir dari manutd.com, Ruben Amorim setelah pertandingan usai berujar bahwa Kekalahan ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh Ruben Amorim dalam menyeimbangkan pengembangan pemain muda, performa di Liga Primer yang tidak stabil, dan ambisi untuk meraih kesuksesan di Liga Europa.

Prioritas yang jelas terhadap kompetisi Eropa terlihat dari keputusan rotasi pemain, namun hal ini berdampak negatif pada hasil yang diraih di liga. Pertandingan ini dengan jelas menunjukkan area di mana Manchester United perlu melakukan peningkatan, terutama dalam hal pertahanan bola mati, sambil memberikan pengalaman berharga bagi para pemain muda untuk perkembangan mereka di masa depan.

 

 

 

Dhimas Raditya

Menyukai hal yang berhubungan dengan tulis menulis.

Related Posts

Brendan Rodgers Tegaskan Fokus Celtic Jelang Derby: Tak Terpengaruh Isu Akuisisi Rangers
  • May 5, 2025

APAAJA.NET-  Celtic tengah berada di ambang kesuksesan besar pada musim ini. Di tengah sorotan terhadap rival sekota mereka, Rangers, yang tengah dikaitkan dengan proses akuisisi oleh konsorsium Amerika Serikat, manajer…

Read More

Continue reading
Naturalisasi Pemain Muda: Langkah Strategis Jangka Panjang Timnas Indonesia
  • May 5, 2025

APAAJA.NET- Rumor mengenai rencana PSSI untuk menaturalisasi lima pemain diaspora kembali mencuat. Kali ini, nama-nama baru seperti Mauro Zijlstra (FC Volendam U-21), Pascal Struijk (Leeds United), Miliano Jonathans (FC Utrecht),…

Read More

Continue reading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *