
APAAJA.NET – Shockbreaker adalah komponen penting yang berfungsi meredam getaran dan guncangan saat motor melintasi berbagai kondisi jalan. Fungsi ini sangat penting untuk menjaga kenyamanan pengendara dan kestabilan motor. Jika shockbreaker mengalami kerusakan, bukan hanya kenyamanan yang terganggu, tetapi juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain seperti ban, bearing, dan rangka.
Agar shockbreaker tetap dalam kondisi optimal, berikut adalah 7 tips perawatan yang sebaiknya Anda terapkan.
1. Bersihkan Area Shockbreaker Secara Rutin
Kotoran seperti lumpur atau debu yang menempel pada batang shock dapat merusak seal dan menyebabkan kebocoran oli. Hal ini dapat menurunkan performa pegas dan membuat shockbreaker kehilangan fungsi redamnya.
Baca Juga: Spesifikasi Rangka dan Kaki-Kaki Honda CB150 Verza: Kuat, Stabil, dan Nyaman
Tips:
-
Cuci motor secara rutin
-
Periksa kebersihan shock depan dan belakang
-
Hindari membiarkan kotoran menempel terlalu lama
2. Hindari Jalan Rusak Bila Tidak Terpaksa
Jalan berbatu atau berlubang dapat mempercepat keausan shockbreaker. Jika tersedia jalur alternatif yang lebih halus, pilihlah rute tersebut untuk memperpanjang usia suspensi motor.
3. Kurangi Kecepatan di Jalan Tidak Rata
Berkendara cepat di jalan rusak menyebabkan shockbreaker bekerja lebih keras dari biasanya. Selain memperbesar risiko kerusakan, batang shock juga berpotensi bengkok jika tekanan terlalu kuat.
Tips:
-
Jaga kecepatan
-
Hindari menghantam lubang atau tanjakan secara kasar
-
Kendalikan motor dengan tenang di jalan rusak
4. Hindari Penggunaan Anting Shock
Memasang anting pada shock belakang memang dapat meninggikan posisi jok motor, tetapi hal ini membuat distribusi beban berubah dan sistem redaman menjadi tidak maksimal. Dalam jangka panjang, ini dapat merusak kinerja shockbreaker bahkan membuatnya tidak berfungsi sama sekali.
5. Periksa dan Jaga Stanchion Tetap Bersih
Stanchion atau tabung silinder pada shock depan juga perlu diperhatikan. Jangan biarkan debu menumpuk atau kunci cakram terpasang terlalu rapat karena dapat membuat tabung menyempit dan menjepit batang shock.
Tips:
-
Gunakan lap lembut untuk membersihkan tabung
-
Hindari menaruh beban berat di sekitar stanchion
6. Hindari Membawa Beban Berlebih
Setiap motor memiliki batas kapasitas angkut yang disarankan pabrik. Melebihi kapasitas tersebut dapat menyebabkan shockbreaker cepat aus atau rusak.
Jika harus membawa barang berat, pertimbangkan untuk menggunakan jasa ekspedisi atau alat bantu lainnya. Jangan korbankan komponen suspensi motor Anda.
7. Ganti Oli Shockbreaker Secara Berkala
Oli pada shockbreaker berfungsi melumasi komponen di dalam dan mendukung kerja pegas. Idealnya, oli diganti setiap 2 hingga 3 tahun atau lebih sering jika penggunaan motor tergolong berat.
Tanda-tanda oli perlu diganti:
-
Suspensi terasa keras
-
Terdengar bunyi berdecit
-
Motor terasa tidak stabil meski di jalan mulus
Segera servis shockbreaker jika tanda-tanda tersebut muncul untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Baca Juga: Panduan Lengkap Perawatan Aki Motor: Cek Air, Tegangan, dan Terminal Battery
Perawatan shockbreaker tidak hanya menjaga kenyamanan berkendara, tetapi juga memastikan keamanan dan umur panjang komponen lainnya. Dengan perawatan sederhana seperti membersihkan, tidak membawa beban berlebih, menghindari modifikasi yang tidak sesuai, dan rutin mengganti oli, shockbreaker motor Anda akan tetap optimal dalam jangka panjang.***