
APAAJA.NET – Menjelang putaran ke-3 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 yang akan digelar di Jepang, Yamaha LFN HP969 Racing Team membuat gebrakan penting. Riky “Bokir” Ibrahim ditunjuk sebagai pembalap utama menggantikan Awhin Sanjaya, dan akan menjadi rekan baru Fahmi Basam untuk sisa musim ini.
Namun pergantian ini bukan sekadar rotasi dadakan atau darurat. Di balik keputusan ini, tersimpan strategi matang tim milik H. Putra Rizky dalam membangun formasi jangka panjang.
Riky “Bokir” Ibrahim: Dari Wildcard ke Line-Up Inti
Podium di Mandalika Bukan Kebetulan
Nama Riky Ibrahim atau yang akrab disapa Bokir, bukan nama asing di lingkungan LFN HP969. Ia sempat turun sebagai wildcard di ARRC Mandalika 2024, dan mengejutkan banyak pihak dengan tampil naik podium di tengah ketatnya persaingan kelas AP250.
Performa impresif tersebut menjadi bekal kuat Yamaha LFN HP969 untuk memberinya peran lebih besar di musim ini. Kepercayaan yang diberikan kini mengukuhkan Bokir sebagai pembalap penuh waktu di level Asia.
“Bokir bukan cadangan, tapi investasi. Ia punya chemistry yang kuat dengan tim dan sudah terbukti punya kapasitas tempur,” ungkap sumber internal tim.
Duet Bokir-Basam: Kombinasi Potensial untuk Gebrakan Baru
Fahmi Basam Butuh Tandem Seimbang
Keputusan manajemen Yamaha LFN HP969 juga berangkat dari kebutuhan menduetkan Fahmi Basam dengan pembalap yang bisa memberikan dukungan strategis sekaligus kompetitif secara performa. Bokir dianggap memenuhi dua kriteria tersebut.
Dengan gaya balap agresif namun adaptif, Bokir bisa menciptakan harmoni tim dan membuka peluang kolaborasi yang lebih matang dalam strategi race.
Baca Juga : Gilbert Giovanni Siap Berlaga di Lenka Shaquille Aldy Jaya Cup Prix 2025 Sentul, Mulai Latihan Pekan Depan
ARRC Jepang 2025: Momentum Pembuktian dan Restart Ambisi
Putaran Jepang yang akan digelar di Sirkuit Mobility Resort Motegi menjadi ajang pembuktian formasi baru Yamaha LFN HP969. Di tengah tekanan dari tim-tim pabrikan Asia lainnya, duet Bokir dan Basam diharapkan mampu menjadi kuda hitam, bahkan penentu hasil klasemen tim di pertengahan musim.
Apakah strategi ini akan membuahkan hasil? Banyak yang menantikan apakah Bokir bisa mengulang podium seperti di Mandalika, kali ini bukan sebagai wildcard, tapi sebagai pembalap utama.