
APAAJA.NET – Di tengah kerasnya kompetisi balap Bebek 2T 125cc Expert di ajang Super Prix 2025 Seri 1, muncul satu nama yang mencuri perhatian. Bukan dari motor anyar, melainkan dari Satria Hiu 2004 yang berhasil raih double podium di race pertama dan kedua di Sirkuit Mijen, Semarang (31/5).
Namun, di balik kejayaan itu, ada tangan dingin dari Satria, putra Aar Wibowo, mekanik kenamaan asal Ungaran. Ia menggarap motor ini untuk tim PT Agung Slamet Hartono Racing, tim lokal yang konsisten tampil di sirkuit Mijen.
Bukan Motor Lama Direstorasi, Tapi Unit Baru Full Riset
Yang membuat kisah ini berbeda adalah pendekatan teknisnya. Motor ini bukan rebuild, tapi unit baru yang dikembangkan dari nol. Satria dan tim berburu komponen satu per satu, meraciknya secara presisi.
“Ini motor murni bikin baru. Karbunya pakai STD reamer, kita tambah velocity 10 cm. Final gear ketemu di 15-41, rasionya juga custom dari Solo,” ungkap Satria.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa AR Speed tak sekadar bernostalgia, tapi juga menjadikan Satria Hiu sebagai platform riset performa 2 tak.
Baca Juga: Motor Racikan Solebah dan Ketenangan Jadi Kunci Kemenangan Akbar Abud di Super Prix 2025 Mijen
Menantang Dominasi F1ZR: Strategi Teknis dan Pengalaman Jadi Kunci
Di tengah barisan motor-motor berbasis Yamaha F1ZR, Satria Hiu kuning justru tampil mencolok. Berkat kombinasi antara setting teknis optimal dan pengalaman pembalap senior M. Nurgianto, motor ini mampu bersaing dan bahkan mengungguli rival-rival kuat.
Ini bukan hanya soal kecepatan, tapi soal konsistensi dan kecermatan pengaturan teknis. Hal yang jadi kekuatan utama AR Speed.
Satria Hiu Jadi Ikon Kebangkitan 2T di Balap Lokal
Lebih dari sekadar podium, kehadiran Satria Hiu ini menjadi simbol kebangkitan motor 2-tak di balap lokal. Di tengah tren mesin-mesin injeksi dan elektronik, muncul karya mekanik lokal yang masih mampu bersaing dengan basis karburator dan sistem konvensional—namun dengan akurasi dan teknologi riset yang modern.
Ditunggu di Seri Selanjutnya: Bisa Konsisten atau Fenomena Sekejap?
Dengan hasil mengesankan di Seri 1 Super Prix 2025, pertanyaan berikutnya tentu adalah apakah Satria Hiu bisa menjaga konsistensi di seri-seri berikutnya? Tim PT Agung Slamet Hartono Racing punya modal kuat, dan AR Speed sudah membuktikan diri sebagai laboratorium balap yang layak diperhitungkan.