
APAAJA.NET – Sesi Superpole UB150 di ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2025 putaran kedua yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, bukan hanya ajang adu cepat. Ini adalah laga senyap yang menuntut ketenangan, presisi, dan kepercayaan diri, karena pembalap turun satu per satu, tanpa pesaing langsung di lintasan.
Dan dalam format yang sangat menekan ini, lima rider Indonesia berhasil membuktikan diri masuk ke posisi 10 besar. Mereka adalah Fahmi Basam, Alfi Husni, Dimas Juliatmoko, Wahyu Aji, dan Aditya Fauzi.
Time Attack: Di Sini Nyali dan Fokus Diuji Maksimal
Berbeda dari race biasa yang penuh aksi saling salip, Superpole adalah tentang kesempurnaan satu lap. Tanpa tekanan dari pembalap lain, justru tekanan batin yang mengintai. Sekali salah perhitungan, maka catatan waktu langsung rusak. Dan di sinilah pentingnya mental juara dan kestabilan fokus.
Fahmi Basam, juara UB150 2024, tampil sebagai yang tercepat ketiga. Waktu 2 menit 34.761 detik miliknya bersama Yamaha LFN HP969 Racing Team jadi bukti bahwa ia bukan hanya cepat, tetapi juga presisi.
Lima Pembalap, Lima Bukti Bahwa Indonesia Punya Mental Juara
Berhasilnya lima pembalap Indonesia masuk 10 besar Superpole bukan sekadar karena motor kencang. Mereka mampu menjaga ritme ideal dan racing line yang presisi dalam satu kesempatan emas tanpa pengulangan. Ini bukan hal mudah.
Kelima rider tersebut menunjukkan bahwa pembinaan mental dan simulasi latihan time attack mulai memberikan hasil positif. Di kejuaraan dengan level persaingan tinggi seperti ARRC, faktor mental menjadi pembeda utama.
Sesi Superpole Jadi Cermin Potensi Podium di Race UB150
Dengan posisi start yang kompetitif, terutama Fahmi yang akan start dari P3, para rider Indonesia punya peluang bagus untuk memanfaatkan momen di race pertama. Namun, hasil Superpole bukan hanya soal posisi — ini adalah indikator kesiapan mental mereka menghadapi tekanan race day.
Jika mampu menjaga kestabilan dan fokus seperti saat Superpole, maka peluang podium terbuka lebar.
Kesimpulan: Di Balik Superpole, Terpancar Kematangan Pembalap Indonesia
Superpole bukan hanya soal siapa tercepat, tapi siapa yang paling siap. Dan lima pembalap Indonesia telah membuktikan bahwa mereka punya kapasitas teknis dan mental yang patut diacungi jempol.
Hasil ini menjadi modal berharga untuk melangkah ke race UB150 berikutnya. Indonesia tidak hanya datang untuk ikut balapan — mereka datang untuk bersaing di garis depan.